Tips Dalam Memilih Rumah


Rumah menurut gue adalah tempat melepas penat setelah seharian beraktivitas. Jadi, mengingatkan pentingnya rumah tersebut, kali ini gue akan share, bagaimana memilih tempat tinggal (Rumah) yang baik dan benar.

1.      Lokasi:
Pilihlah tempat yang mudah dicapai dengan transportasi umum, tidak rawan banjir, gempa dan longsor. Kalau misalkan kalian bekerja/kuliah pilihlah rumah yang dekat dengan tempat kerja/kampus. Lumayan mengurangi ongkos setiap bulannya.
Perhatikan juga fasilitas lain, seperti: Tempat ibadah, Pasar, RS, Supermaket, dan fasilitas olahraga, seperti: tersedianya kolam renang! Kalau perlu, rumah kita berhadapan langsung dengan kolam renang! Kenapa? Hal ini gue anggap perlu untuk mengusir penat setelah seharian bekerja. Mata kita akan selalu segar setiap hari, apabila memandang kolam renang ini, karena gue yakin di kolam renang itu, pasti ada awe-awe sexi yang lagi mamerin auratnya, haha... *OtakNgeres.
2.     Kondisi lahan/Tanah:
Perhatikan apakah kondisi lahan/tanah berkontur datar atau miring. Kenapa, karena kalau lahannya miring, maka kemungkinan besar itu bukan rumah, melainkan Menara Pisa, haha...
3.     Dokumen/surat-surat:
Ya, eyalah ini penting! Maka dari itu periksalah secara teliti soal status tanah dan perizinannya! Jangan sampai tanah yang dimiliki merupakan tanah sengketa maupun tanah milik orang lain! Maka dari itu, ingatlah selalu peribahasa berikut ini, Sepandai-pandainya Tupai melompat, suatu saat pasti jatuh juga...(Apa hubungannya?)
4.     Infrastruktur yang Memadai:
Cek apakah jalanan bisa dilalui oleh dua kendaraan roda empat. Apakah tersedia jaringan listrik, telpon, dan air bersih! Juga cek kelancaran saluran pembuangan air kotor/limbah dari masing-masing rumah ke luar lingkungan. Yah, siapa tau aja rumah yang ingin kamu tempati merupakan tempat pemampungan akhir dari air kotor dan limbah tersebut! Bukannya, rumah sebagai pelepas penat, malah jadi tempat pelepas nyawa! Kacian.
5.     Kualitas bangunan:
Apakah sesuai dengan brosur yang ditawarkan. Mau tidak mau harus lihat langsung ke lokasi. Bisa jadi dalam brosur menggunakan semen sebagai bahan dasar bagunan, tapi nyatanya pengembang memakai Upil seribu orang Zimbakwe untuk dijadikan pengganti semen! Atau bisa jadi, di dalam brosur menggunakan besi sebagai pondasi dalam membangunan rumah, tapi karena pengen hemat, pengembang pakai tusuk gigi sebagai pondasi rumah! Kan berabe tuh, haha...
6.     Harga:

Ini yang terpenting. Karena sia-sia kalian memipikan rumah Anang dan Asyanti sebagai rumah idaman kalian, kalau uang kalian gak ada! Lebih baik, realistislah dengan uang kalian sendiri! Pilihlah rumah sesuai kantong kalian! Kalau kantong kalian berukuran cuma lima centi, maka belilah rumah yang berukuran lima centi juga, haha....
Loading...

Subscribe to receive free email updates: