Ciri-Ciri Kejang Dan Penanganannya

Kejang, merupakan momok menakutkan bagi orang tua, dikarenakan kejadiannya yang mendadak dan kebanyakan orang tua tidak tahu harus berbuat apa. Tidak jarang orang tua khawatir jika anaknya panas, apakah nanti akan kejang atau tidak. Dari penelitian, kejadian kejang demam sendiri tidaklah terlalu besar, yaitu sekitar 2 – 4 %, artinya dari 100 anak dengan demam ada sekita 2 – 4 anak yang mengalami kejang.
Walaupun begitu, kita sebagai orang tua harus waspada terhadap kejadian kejang ini. Dikarenakan efek dari kejang ini sangat fatal bagi perkembangan anak, mulai dari kecacatan sampai berakhir dengan kematian!

Lalu bagaimana ciri-ciri  anak yang terkena kejang atau tidak, berikut beberapa ciri tersebut:

1.Onset (Serang)
Kalau kejang biasanya berlangsung tiba-tiba, sedangkan bukan kejang tidak tiba-tiba.
2.Kesadaran
Jika pada kejang kesadaran anak akan terganggu, jika bukan kejang tidak terjadi gangguan kesadaran.
3.Gerakan
Pada kejang, gerakan akan sinkron, sedangkan yang bukan kejang asinkron.
4.Sianosis (Biru pada bagian badan dikarenakan kurang oksigen)
Yang bukan kejang jarang terjadi sianosi, tapi bila kejang sering terjadi kejang.
5.Gerakan Mata
Pada kejang gerakan mata selalu dan yang bukan kejang jarang terjadi gerakan mata.
6.Lamanya serangan
Kejang berlangsung detik – menit, sedangkan bukan kejang berlangsung beberapa menit.
Lalu apa yang harus Anda lakukan jika Anak mengalami kejang. Berikut cara yang dapat Anda tempuh:
1.Anak harus dibaringkan ditempat yang datar dengan posisi menyamping, bukan telentang, untuk menghindari bahaya tersedak,
2.Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut anak seperti sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan nafas.
3.Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.

4.jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: