Kakek Bertelur Berbohong?
Akhirnya
terjawab sudah teka teki bertelurnya kakek Sinin. Dari hasil pemeriksaan
ternyata telur yang diakui kakek Sinin, sebagai telur yang keluar dari tubuhnya
itu, ternyata adalah positif telur ayam.
Hasil
ini tentu saja menjawab fenomena yang aneh yang sangat menghebohkan masyarakat
Indonesia itu. Seperti diketahui, kakek Sinin mengaku dapat mengeluarkan telur
dari tubuhnya. Dimana telur itu akan muncul dari kedua pundaknya. Dan untuk
mengeluarkan itu, diperlukan pemijatan yang benar, sehingga telur tersebut
dapat dikeluarkan.
Mendengar
fenomena aneh itu, tentu kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang manusia
dapat 'melahirkan' telur? Apakah telurnya tidak pecah saat dikeluarkan? Apakah
telur itu suatu penyakit atau ... hanya bualan pelakunya saja.
Ternyata,
dari hasil pemeriksaan di rumah sakit hewan di bogor, di dapatkan fakta, bahwa
telur yang dikeluarkan kakek sinin memang benar adalah telur ayam.
Telur
ayam, yang di klaim kakek sinin sebagai telurnya itu ternyata adalah telur ayam
yang sudah dieramin induknya selama 2 minggu. Dimana telur tersebut hendak
menetas dari cangkangnya.
Kebohongan
kakek sinin juga dikuatkan dengan hasil pemeriksaan padanya. Dimana tidak
ditemukan adanya luka lecet pada dub*rnya. Dub*rnya tampak normal. Dimana,
kalau benar, ia 'melahirkan' telur dari tubuhnya, pasti anggota tubuhnya itu
mengalami gangguan. Apalagi telur yang berukuran cukup besar itu dan
dikeluarkan sejak tahun 1998.
Seperti
diketahui, kakek sinin pernah dirawat di rumah sakit, untuk diperiksa penyakit
apa yang diderita kakek tua itu. Tapi, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan
adanya kelainan pada tubuh si kakek sinin, dan anehnya selama di rumah sakit,
kakek sinin tidak pernah bertelur.
Lalu,
pertanyaannya, mengapa kakek sinin berbohong? Apa untungnya baginya? Apakah
kakek sinin ingin mencari popularitas atau jangan-jangan, kakek sinin mengalami
gangguan jiwa?
Entahlah,
yang jelas semua pertanyaan itu dapat dijawab oleh kakek sendiri dan hasil pemeriksaan
kejiwaan dari pihak terkait.
Loading...