Mendapatkan Pekerjaan Impian Dengan Mudah


Sempat terpikir untuk berhenti bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) di sebuah Rumah Sakit Daerah. Bukan tanpa alasan saya ingin berhenti. Mulai dari jam kerja yang tidak teratur (Kadang pagi, sore bahkan kadang malam), gaji yang tidak begitu besar, sampai rasa jenuh dalam bekerja. Tapi, yang utama dari alasan tersebut adalah saya tidak menyukai pekerjaan yang saya lakoni sekarang.
Bukannya tidak mensyukuri nikmat yang diberikan pada saya, tapi rasanya ingin sekali merasakan kenikmatan dalam bekerja. Dimana, bekerja dirasa sebagai kebutuhan yang membuat saya ingin berlama-lama mengerjakannya, rela berjuang agar pekerjaan yang saya lakoni maju pesat, bahkan rela mengorbankan jiwa raga demi memberikan yang terbaik buat pekerjaan yang saya lakoni.
Tapi, sayang pekerjaan yang saya dapatkan kini, semakin hari, saya rasakan seperti duri dalam daging. Sangat menyiksa! Walaupun penghasilannya diatas rata-rata penghasilan penduduk Indonesia, tapi ... saya tidak menikmatinya, saya tidak bersemagat melakoninya.
Keinginan saya untuk keluar sebagai Pegawai Negeri Sipil semakin bertambah besar, ketika saya melihat tanyangan televisi maupun dari bacaan, yang menceritakan keberanian segelintir orang untuk keluar dari pekerjaan ‘mapannya’. Ada yang seorang Direktur perusahaan yang keluar karena ingin mengejar citacitany jadi pelukis, padahal kalau dipikir, pekerjaan yang dilakoninya dulu menghasilkan pundi-pundi uang yang wow untuk ukuran kita. Lalu, mengapa ia lebih memilih menjadi pelukis yang belum tentu dapat menghasilkan dalam waktu singkat.
Adapula seorang pengusaha yang keluar dari pekerjaannya, dikarenakan ingin menjadi penari? Apa? Penari?! Iya, Penari. Padahal usia perempuan itu tidak muda lagi. Lalu apa yang dikejarnya? Uang? Tentu tidak, tapi yang dicarinya adalah kepuasaan!
Banyak dari kita yang masih terjebak dengan rutinitas kerja yang sebenarnya tidak kita sukai maupun tidak kita inginkan. Kita ingin aman tanpa memperdulikan isi hati kita mau apa. Sehingga makin lama, usia kita semakin tua, yang akhirnya bisa ditebak sendiri. Penyesalan karena tidak mengikuti isi hati.

Hal ini pernah juga dialami seorang pemuda, yang akhirnya ia memilih untuk mengikuti isi hatinya. Ia berkeliling dunia, mengejar impian yang diinginkannya karena ia tidak ingin seperti ayahnya yang menyesali hidupnya, dikarenakan ia terpaku pada hidup manusia pada umumnya. Pekerjaan yang mapan.
Lalu, apakah kita harus keluar dari zona nyaman kita? Ya, kita harus keluar dari zona nyaman kita, tapi kita harus memperhitungkan baik-baik positif dan negatifnya. Jangan meninggalkan pekerjaan mapan kita sebelum impian kita menghasilkan sesuatu. Apalagi kalau kita sudah bekeluarga, bisa bahaya akhibatnya. Bukannya menghindari tekanan yang ada, malah mendatangkan tekanan baru.
Jika pekerjaan impian kita sudah bisa menyamai penghasilan mapan kita, secara perlahan lepaskanlah pekerjaan mapan kita. Karena, sesuatu pekerjaan yang dilakoni lebih dari satu biasanya tidak memberikan hasil terbaik. Dan untuk memberikan hasil terbaik, kita harus total pada sebuah pekerjaan.  Untuk total dalam bekerja, kita harus mencintai pekerjaan tersebut. Dan untuk mencintai pekerjaan tersebut, kita harus mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuknya, dan itu dapat kita lakukan jika itu adalah pekerjaan impian kita.


Loading...

Subscribe to receive free email updates: