Mengapa Doa Anda Tidak Terkabul?
Anda
sering berdoa tapi tidak terkabul? Anda merasa orang lain tidak lebih baik dari
Anda, tapi doanya sering terkabul? Kalau ya, berarti Anda sama seperti saya.
Jujur saja, dahulu saya sering merasa heran mengapa setiap doa yang saya
panjatkan selalu saja tidak terkabul-kabul, malah (Minta maaf), teman saya yang
menurut saya ‘kurang’ patuh terhadap agama sepertinya doanya terkabul semua.
Lalu,
apa yang salah dari kita? Apakah kita segitu bobroknya sampai doa ‘ringan’ saja
tidak terkabul? Apakah kita sebegitu ‘hinanya’ sampai permohonan kita Pada-Nya
sampai tidak digubris-gubris? Eitt, tunggu dulu jangan berburuk sangka pada
Sang Pencipta. Pasti ada sesuatu yang menyebabkan doa kita tidak terkabul. Bisa
jadi cara kita dalam berdoa yang salah atau kelakuan kita yang tidak sadari menyebabkan
Sang Pencipta tidak mengabulkan permintaan kita.
Tapi,
perasaan saya selau tunduk dan patuh pada perintah Allah. Mengapa doa saya
tidak terkabul? Ok, ok ... untuk menjelaskan ini, saya akan menceritakan sebuah
kisah yang sukses membuat saya berpikir, ‘oh, ya juga, ya? Mungkin doa saya
tidak terkabul karena ini’ kata saya suatu waktu ketika membaca sebuah
postingan sahabat di media sosial. Saya harap cerita yang saya ringkas ini,
menjawab mengapa doa kita selama ini tidak terkabul?
Pada
suatu hari, Anto memohon (berdoa) pada Tuhan agar diberikan kemudahan dalam mendapatkan
mobil idamanannya. Sudah 7000 kali ia berdoa, tapi tak kunjung juga terkabul.
Harga mobil yang berharga 200 juta itu, sebenarnya dapat ia beli beberapa bulan
yang lalu melalui jerih payahnya, tapi musibah datang menimpa Ibunya. Ibunya
tertabrak truk gandeng. Mau tidak mau, ia harus merelakan uangnya yang 100 juta
melayang untuk biaya operasi dan perawatan Ibunya selama di rumah sakit.
Dan
seminggu yang lalu, ketika uangnya sudah mencapai 199 juta, tiba-tiba rumahnya
hangus terbakar. Mau tidak mau ia harus mengiklaskan uang yang ia kumpul itu,
untuk merenovasi rumahnya kembali seperti semula.
Tentu
saja, melihat itu Sandy, sahabat terdekatnya tertawa terbahak-bahak. Sandy yang
dinilai malas kerja, suka mabuk-mabukan dan suka mainin upil itu mengejek Anto,
“Haha... sia-sia kau rajin beribadah pada Tuhanmu, toh doamu tidak dengar. Coba
bandingkan dengan aku, berdoa sekali saja, aku langsung berhasil membeli 3
mobil mewah, haha...” ejeknya.
Sejak
saat itu, Anto sakit hati pada Sandy dan pada Tuhan. Mengapa Tuhan, lebih
banyak mengabulkan doa Sandy dari pada dirinya. Padahal, kalau dilihat-lihat
Sandy sama sekali jarang tersentuh air Wudhu, sering main judi dan sering berbohong.
Tapi, untunglah, suatu waktu ia berpapasan dengan Ustad Malik. Dari pertemuan
tidak sengaja itu, Ustad Malik menanyakan mengapa Anto jarang terlihat sholat
lagi? Dengan jengkel Anto mengatakan buat apa dia sholat kalau doanya tidak
terkabul.
Sang
Ustadpun mendengar keluh kesah Anto, “Begini,
To, jika suatu waktu kau dihadapkan pada pengamen yang berpenampilan jorok,
lalu ia bernyanyi dengan suara yang buruk, apa yang kau lakukan. Anto menjawab
kalau ia akan segera mengusir pengamen itu dengan cara cepat-cepat
memberikannya uang recehan yang tersisa. Lalu, apa yang kau lakukan jika ada
seorang pengamen yang datang dengan pakaian yang rapi, terus dia bernyanyi
dengan merdu? Anto menjawab akan membiarkan pengamen itu bernyanyi lama-lama
sampai lagunya selesai kalau perlu ia akan rela mendengar suara pengamen itu
sampai satu album dan akan memberikan uang tips yang banyak buatnya.”
“Nah,
itu juga sama dengan permohonan kita,” ujar sang ustad, “Seorang pengamen
bersuara buruk itu diibaratkan dengan seorang yang buruk perilakunya, ia akan
cepat dikabulkan doanya dikarenakan buruknya perilakunya, sedangkan pengamen
rapi dan bersuara merdu adalah seseorang yang kita anggap rajin berdoa tapi
doanya lama untuk dikabulkan hal ini dikarenakan Allah sayang padanya, Allah
senang mendengar permohonan hamba-Nya.” Jelas sang Ustad.
Loading...