Apakah Anda Sakit Jantung?

Sakit Jantung? Anda tentu tidak asing dengan penyakit mematikan ini. Tapi, tahukah Anda apa tanda penyakit satu ini? Lalu apa saja faktor resiko yang menyebabkan penyakit jantung ini? Lalu, apa yang mesti Anda lakukan untuk menghindari penyakit ini? Berikut ulasannya untuk Anda.
Sakit Jantung biasanya ditandai dengan penyakit kembung, mual, keringat dingin, pusing, terkadang bersendawa bahkan sampai pingsan. Dari gejala tersebut, banyak orang yang beranggapan itu adalah tanda dan gejala dari sakit perut atau bahkan tanda dari masuk angin. Tidak salah memang anggapan tersebut, karena gejala dan tanda sakit jantung dan masuk angin hampir mirip. Hal ini dikarenakan kedua penyakit tersebut diantarkan oleh saraf yang sama, yaitu saraf nervus vagus. Oleh karena itu, banyak dari kita menganggap tanda dan gejala di atas tidak berbahaya dan tidak perlu penangan segera.

Lalu, apa yang membedakan tanda dan gejala penyakit jantung dan masuk angin? Biasanya pada pasien sakit jantung mempunyai keluhan nyeri dada yang luar biasa. Kadang pasien merasa ada beban berat di atas dada, jantung rasa berdebar, jantung seperti diremas kuat. Karena sifatnya suatu nyeri alih, maka lokasi dan kualitas nyeri dapat bervariasi.  Keluhan khas biasanya pasien mengatakan nyeri dada dengan penjalaran ke bagian lengan bawah kiri tapi terkadang juga menjalar ke sebelah kanan atau bisa juga sampai ke leher. Jadi, apabila Anda mempunyai tanda dan gejala tersebut segeralah datangi fasilitas kesehatan terdekat. Biasanya penyakit jantung dapat ditegakkan dengan serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium dan rekam jantung (EKG).

Penyebab serangan jantung ini, biasanya disebabkan lima faktor resiko di bawah ini, yaitu: Obesitas (Kegemukan), Diabetes melitus (kencing manis), merokok, kolesterol dan yang terakhir adalah hipertensi (tekanan darah tinggi).
Ketika terjadi serangan jantung, penanganan pertama adalah dengan pemberian obat yang dapat menghambat pembekuan darah (antikoagulan). Karena, biasanya serangan jantung terjadi karena adanya sumbatan pembuluh darah koroner. Adanya sumbatan, akan memperlambat atau menghalangi aliran darah menuju jantung sehingga jantung tidak mendapatkan pasokan ‘makanan’. Sehingga menimbulkan nyeri dada yang hebat.
Semakin cepat penyakit jantung ditangani, maka kemungkinan untuk pulih semakin besar dan jika ditangani lebih dari 12 jam, maka peluang kerusakan pada otot jantung tidak bisa diperbaiki lagi. Itu sebabnya, penanganan serangan jantung tidak boleh lebih dari 12 jam setelah serangan terjadi.

Lalu, apa yang dilakukan untuk menghindari penyakit jantung ini? Caranya dengan melakukan cek up setahun sekali, baik itu pengecekan kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Makan-makanan yang sehat, seperti menghindari makanan yang asin, berminyak, dan banyak mengandung gula dan yang terakhir tentu saja rajin berolah raga.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: