Mengenal Angin Duduk Yang Mematikan
Penyakit
angin duduk, begitu masyarakat awam menyebutnya. Tidak jelas, mengapa penyakit
ini disebut angin duduk. Apakah anginnya didapatkan pada saat duduk? Atau
penderita mendapatkan angin yang sedang duduk? Tapi, bila menelisik lebih jauh
ternyata angin duduk yang dimaksud ini adalah semacam penyakit jantung.
Berbahaya? Tentu! Kenapa? Karena yang namanya serangan jantung, tidak mengenal
waktu dan tempat. Sekali menyerang nyawa taruhannya.
Biasanya
angin duduk ini menyebabkan nyeri dada yang hebat. Mengapa nyeri dada? Karena
biasanya ada sumbatan koroner atau biasa disebut angina pectoris. Mengapa ada
sumbatan? Biasanya terjadi bila lipid (kolesterol dan trigliserida) darah terus
meningkat. Terjadinya penumpukan lipid biasanya disebabkan oleh makanan yang
tidak sehat. Dari lipid yang meningkat maka darah yang kaya akan nutrisi akan
susah masuk ke otot jantung. Kekurangan (misalnya oksigen) akan membuat otot
jantung menjerit.
Sebenarnya
nyeri dada adalah peringatan tubuh pada kita. Tubuh ingin memberitahukan kita
bahwa ada sumbatan di jantung. Awalnya mungkin nyeri dada hanya beberapa detik
saja, durasi nyeri dada berikutnya semakin panjang. Itu menandakan proses
penyumbatan koroner berlanjut terus menerus. Begitu sumbatan koroner bertambah
besar, maka sekali serangan kita bisa langsung KO di tempat.
Tapi,
tidak semua pasien angin duduk (jantung) merasakan nyeri dada. Pada penderita
kencing manis contohnya. Itu makanya pasien dengan penyakit ini disebut silent
ischemic atau diam-diam menyebabkan kematian jaringan pada jantung akhibat
kurangnya pasokan oksigen ke otot jantung. Bisa dibanyangkan betapa
berbahayanya penyakit ini pada penderita kencing manis, tiba-tiba tanpa
sepengetahuan kita sang pasien mengalami sumbatan total sehingga berakhibat
fatal.
Serangan
angin duduk ini sebagian besar dianggap masyarakat awam seperti masuk angin.
Pasien minta dikeroki, dipijat, minta minum air hangat, padahal sakit jantung.
Dan kita sendiri tahu, penyakit jantung koroner ini tidak memiliki waktu yang
lama untuk diselamatkan. Waktunya amat singkat, 15 menit! Itu makanya
seharusnya pasien langsung segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Untuk itu,
setidaknya untuk pertolongan pertama kita dapat memberikan aspirin untuk
membuat darah lebih encer sebelum tiba di rumah sakit.
Sumbatan
koroner bukan hanya karena gumpalan lemak tapi bisa juga karena bekuan darah
dari luar jantung. Oleh karena itu selain menormalkan lemak darah perlu juga
mengencerkan darah. Yang pernah mengalami angin duduk atau angina, darahnya
tidak boleh kental.
Melihat
bahayanya angin duduk atau serangan jantung tersebut, ada baiknya kita mencegah
agar penyakit mematikan tersebut tidak menyerang kita. Bagaimana caranya?
Caranya dengan menormalkan lemak darah (dengan mengatur pola makanan yang sehat
dan rajin berolahraga), berat badan ideal, tekanan darah terkontrol, tidak
merokok, gula darah dipantau agar mendekati normal, dan yang terpenting hindari
stress.
Loading...