3 Detektive Hebat Di Dunia Nyata
Di
film maupun di animasi seringkali kita terpukau oleh kemampuan seorang
detektive dalam memecahkan sebuah kasus. Berbagai cara dan upaya digunakan
untuk mengungkap sebuah kejahatan. Dengan analisis yang tinggi akhirnya sang
detektive berhasil mengungkap sebuah kebenaran.
Sosok
seorang detective yang digambarkan ‘ahli memecahkan kasus’ di dunia fantasi
tersebut, ternyata ada juga di dunia nyata. Berbekal daya analisis yang ‘melebihi’
zamannya, mereka berhasil membongkar kejahatan yang susah untuk di tuntaskan
pada saat itu. Lalu, siapa saja sosok detective tersebut? Berikut ulasannya:
1.William
J. Burns
Pengungsi
dari Irlandia yang melarikan diri ke America ini disebut-sebut sebagai Sherlock
holmes dari Amerika. Kemampuannya dalam memimpin dan menyelidiki beberapa kasus
kejahatan menjadikannya sosok yang paling banyak dibahas dari awal abad 20.
Salah
satu kehebatannya dalam memecahkan kasus terjadi pada tahun 1910. Dimana
William J. Burns dipekerjakan untuk meneliti pemboman mematikan gedung Los
Angeles Time yang memakan banyak koban jiwa.
Untuk
memecahkan kasus tersebut, William J. Burns mengumpulkan sejumlah petunjuk,
salah satu yang menjadi pusat perhatiannya adalah dinamit yang digunakan untuk
mengebom gedung Los Angeles Time (Sebuah pemikiran yang hebat di zamannya).
Melalui investgasi multi negara, ia melacak pembelian dinamit yang berhasil
membuat geger Negeri Paman Sam tersebut. Dari penelusurannya tersebut, terungkap
kalau pemimpin serikat rakidal membeli dinamit tersebut.
Picture by: This |
Tidak
lama dari penelusurannya tersebut, John McNamara pun ditangkap di Indiana
(1911). Dari hasil investigasi akhirnya John McNamara mengakui kalau ia adalah dalang
dari pengeboman mengerikan tersebut.
Selain
kasus di atas, William J. Burns juga terkenal karena kepiawaiannya dalam
mengekspos korupsi pejabat pemerintahan San Francisco (Eugene Schmitz dan Abe
Ruef).
2.Ellis
H. Parker
Bukan
tanpa alasan gelar ‘Master Detective’ di tujukan kepadanya. Berbagai kasus
kejahatan berhasil ia tuntaskan. Ia berhasil memecahkan teka-teki kejahatan
yang misterius dan susah untuk dipecahkan pada zamannya. Ia pintar dalam
mendapatkan informasi, pintar dalam menyimpulkan setiap kejadian dan hebatnya
lagi ia pintar dalam membaca ekspresi wajah seseorang.
Berbeda
dengan William J. Burns yang merupakan seorang Directur biro investigasi
(Pendahulu FBI) yang banyak memecahkan kasus ‘besar’, Ellis H. Parker yang
merupakan Kepala detective dari New Jersey kebanyakan memecahkan kasus di dalam
kota ‘kecilnya’ tersebut.
Ia
kebanyakan memecahkan kasus pembunuhan serta penculikan di kotanya tersebut. Salah
satu yang terkenal adalah ketika ia berhasil mengungkap pembunuh William
Giberson (12/8/1922). Dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) serta hasil wawancara ia
berhasil membuktikan kalau pembunuh William Giberson adalah isterinya sendiri!
Ny. Luy Giberson.
Padahal
kalau ditelisik lebih jauh, pada saat terjadi pembunuhan, Ny. Luy Giberson ditemukan
dengan tangan dan kaki diikat. Dan bila melihat TKP, kita akan menyangka kalau
di rumah tersebut telah terjadi perampokan. Di dalam kamar tidur terlihat
penggeledahan tergesa-gesa, laci telah ditarik keluar dari lemari, isinya
dibuang ke lantai. Pakaian korban memenuhi ruangan dengan saku celana
terkeluar.
Lalu
dari mana Detective ini ‘berani’ menyimpulkan kalau sang isteri sebagai dalang
pembunuhan? Jawabannya adalah dari olah TKP dan wawancara. Di TKP, Ellis H.
Parker tidak menemukan adanya pengrusakan pada pintu dan jendela. Itu menandakan
bukan orang luar sebagai pelakunya tapi orang dalam.
Lalu
dari wawancara, sang isteri mengaku dibekap mulutnya dan diikat tubuhnya oleh
dua orang di dapur. Lalu, salah satu dari mereka (yang mengikat tangan dan
kakinya) masuk ke dalam kamar tidur dan langsung menembak suaminya. Dari pengakuannya
tersebut, Ny. Giberson melihat peristiwa mengerikan tersebut dan ia menambahkan
kalau pembunuh yang membekap mulutnya sempat komplain mengapa temannya tersebut
harus membunuh suaminya.
Padahal
dari olah KTP, sang detective yang pada saat itu berada di dapur (tempat dimana
Ny. Giberson di ikat dan dibekap) tidak dapat melihat kamar tidur karena tertutup
oleh dinding. Lalu, bagaimana mungkin Ny. Giberson dan pembunuh yang membekap
mulutnya dapat melihat peristiwa pembunuhan tersebut?
Selain
itu, Detective Ellis H. Parker yang sudah menaruh curiga pada Ny. Giberson
langsung mencari alat bukti lainnya yaitu: senjata yang digunakan untuk
membunuh. Ia menyakini kalau senjata itu masih berada di dalam rumah, karena
tersangka tidak akan memiliki waktu yang banyak untuk menyembunyikan senjata
mematikan tersebut. Dan benar saja, ternyata senjata yang diperkirakan
digunakan untuk membunuh William Giberson ada di atap lemari cadangan!
Dan
dari olah TKP juga didapatkan bukti beberapa surat cinta dari pria lain kepada
Ny. Giberson dan dari surat cinta itu terungkap kalau Ny. Giberson dan pria
tersebut sama-sama dimabuk cinta. Ia rela membunuh sang suami yang setia
padanya selama bertahun-tahun demi ‘kebebasan’ dan harta sang suami.
3.Marcel
Guillaume
Detective
kelahiran Perancis ini tidak kalah hebatnya. Ia juga berhasil melampaui
kehebatan detective di masanya. Jika Detective William J. Burns berhasil
mengungkap kejahatan melalui penyamaran dan Investigasi, lalu Ellis H. Parker
melalui olah TKP ,wawancara dan mampu menilai ekspresi wajah, maka Marcel Guillaume
hebat dalam memecahkan masalah dari potongan tubuh korban.
Salah
satu pembunuhan yang berhasil ia ungkap adalah pembunuhan Jean. Baptiste
Noziere (1933). Ia berhasil menyimpulkan kematian dari lelaki ini adalah akibat
keracunan barbiturat. Berbekal dari fakta tersebut, ia lalu meneliti lebih
jauh. Tenyata dalang dari pembunuhan tersebut adalah Violette Noziere (18
tahun) yang merupakan anak korban sendiri!
Marcel
Guillaume yang menaruh curiga pada Violette Noziere (Hilang pada saat
terjadinya pembunuhan) memeriksa arsip Violette. Dari penelusurannya tersebut,
ternyata Violette memperoleh ‘barang’ tersebut dengan cara menyamarkan
identitasnya menjadi dr. Dero.
Jalan
Violette semakin mudah untuk membunuh orang tuanya dengan dipercayakannya
dirinya untuk membeli serbuk buat kesehatan mereka (orang tua Violette) yang
serbuk kesehatan tersebut ditukar dengan barbiturat yang dicampur ke dalam
minuman orang tuanya. Dan, bisa ditebak sendiri minuman itu membuat Sang Ayah
meregang nyawa sementara sang Ibu kritis.
Lalu,
apa yang menyebabkan Violette tega melakukan hal gila tersebut kepada orang
tuanya? Apakah karena harta? Atau karena sakit hati? Ternyata Violette
melakukan hal sadis itu dikarenakan ulah sang Ayah. Ia mengaku balas dendam
setelah bertahun-tahun diperkosa oleh Ayahnya!
Loading...