Lima Fakta Mengejutkan Dari Perilaku Menyikat Gigi

Menyikat gigi merupakan rutinitas sehari-hari yang dilakukan banyak orang. Tapi, walaupun dilakukan berulang-ulang tapi banyak di antara kita masih bingung bagaimana menyikat gigi yang baik dan benar. Hal inilah yang mungkin menyebabkan pravelansi karies gigi di Indonesia mencapai 90,05% dan 77% anak Indonesia giginya berlubang.
Selain fakta di atas, ada beberapa fakta tentang menggosok gigi ini yang terangkum dalam lima fakta mengejutkan dari perilaku menyikat gigi:
1.   Waktu menyikat gigi yang belum tepat
Hasil Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan tahun 2007 mengungkapkan 92% masyarakat indonesia sudah menyikat gigi, tapi waktunya yang belum tepat. Dari data tersebut didapatkan fakta bahwa masyarakat Indonesia umumnya menggosok gigi dua kali sehari tapi pada waktu yang tidak tepat. Dimana waktu menyikat gigi dilakukan pada waktu mandi pagi dan sore hari. Padahal waktu ideal menyikat gigi adalah setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur. Dari data yang dihimpun masyarakat Indonesia yang menyikat giginya setelah sarapan pagi hanya 12, 6% sedangkan malam sebelum tidur sebesar 28,7%.


2.  Kebiasaan menggosok gigi berpengaruh terhadap penyakit jantung
Ada hubungan antara penyakit gigi dan mulut dengan terjadinya penyakit jantung (Endocarrditis Bacterialis). Infeksi pada gigi dan gusi merupakan infeksi yang meningkatkan resiko terhadap terjadinya kelainan sistemik pada organ tubuh termasuk jantung.
Menyikat gigi yang benar membantu mencegah serangan jantung hal ini dikarenakan dengan menyikat gigi akan menghilangkan/mengurangi bakteri yang dapat menyebabkan pembekuan darah. Jika pembekuan darah tidak terbentuk maka aliran darah akan lancar dari jantung menuju ke organ lain, begitu juga sebaliknya.
3.  Sikat gigi sehabis makan manis/asam akan merusak lapisan email
Hal ini dikarenakan  keadaan gigi sehabis makan-makanan yang asam/manis akan membuat gigi melunak, jika sudah melunak maka lapisan gigi akan mudah terkikis oleh sikat gigi. Jika ingin membersihkan mulut dari bekas makanan manis maupun asam cukup dengan berkumur-kumur dengan air putih. Jika tetap ingin menyikat gigi tunggulah sekitar setengah sampai satu jam.
4.  Semakin lama menyikat gigi semakin baik?
Hal ini tidak benar, apalagi jika hal ini dilakukan dengan tekanan yang kuat serta penggunaaan sikat gigi yang keras dan kasar. Menyikat gigi secara berlebihan justru akan merusak gigi dimana permukaan gigi akan terkikis sehingga bisa membuat email gigi menipis.
Cara terbaik menyikat gigi adalah dengan menyikat gigi dengan teliti. Cukup dengan tekanan ringan, seluruh permukaan disikat dan tidak terburu-buru. Gunakanlah sikat gigi berbulu lembut, sesuai ukuran (untuk anak-anak atau dewasa). Mengenai durasi menyikat gigi sebaiknya kurang lebih dua menit.
5.  Obat Kumur dapat memperberat bau mulut
Bagi sebagian masyarakat Indonesia akan memilih obat kumur setelah sikat gigi. Tapi, berhati-hatilah dalam pemilihan obat kumur karena bila salah memilih obat kumur (berbahan dasar alkohol) justru dapat memperberat bau mulut bahkan sampai bisa menyebabkan kanker mulut.
Dan mirisnya obat kumur yang beredar luas di Indonesia memiliki kadar alkohol dengan kandungan alkohol dengan konsentrasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 25%-26% atau setara dengan lima kali konsentrasi alkohol dalam minuman keras!

Tapi, bila anda tetap ‘bersikeras’ ingin menggunakan obat kumur, gunakanlah obat kumur yang mengandung senyawa kloroheksidin glukonat tapi penggunaan obat kumur ini biasanya didapatkan dari resep dokter gigi, karena penggunaan dalam jangka panjang akan menyebabkan noda pada gigi dan berkurangnya sensifitas terhadap rasa asin pada lidah.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: