Raffi Ditanya Ayah, Julia Perez Yang Menangis

Dengan berlinang air mata Raffi Ahmad mengenang sang Ayah yang telah tiada. Melalui sebuah wawancara ekslusif di salah satu stasiun televisi swasta tanah air, Raffi Ahmad seolah mengenang kembali akan sosok ayahnya. Sosok ayah yang telah meninggalkan Raffi Ahmad di usianya yang masih belia rupanya meninggalkan bekas cukup dalam bagi suami Nagita Slavina ini.
Ketika ditanya apa pesan Ayah pada Raffi dengan berlinang air mata mengatakan bahwa ayahnya berpesan agar jangan cengeng sebagai laki-laki, harus jadi laki-laki yang baik dan selalu siap menolong orang lain. Ketika ditanya apa rasanya mempunyai anak. Raffi menjawab senang, “mungkin ini yang dirasakan Ayah ketika saya dilahirkan,” ujarnya sambil memeluk anak pertamanya.

Dalam wawancara exslusif itu, Raffi menceritakan kalau ia yakin akan memiliki anak laki-laki dari pernikahannya dengan Gigi. Hal ini dinyakininya setelah mendapatkan mimpi yang menggambarkan Ayahnya berkata bahwa ia akan memiliki anak laki-laki. Ternyata benar, anak yang dikandung Gigi ternyata berjenis kelamin laki-laki.

Ternyata bukan hanya Raffi Ahmad yang menangis haru, Ibu Raffi, kakak dan adeknya juga ikut menangis haru. Bahkan sang presenter yang mewawancari Raffi Ahmad juga ikut menangis. Presenter yang ikut nangis itu adalah Julia Perez. Julia Perez yang jadi Presenter bersama Deni Cagur sejak awal telah meneteskan air mata bahkan sebelum Raffi Ahmad meneteskan air mata. Entah karena sedih dengan cerita Raffi Ahmad atau karena Julia Perez teringat akan sosok Ayahnya yang juga telah tiada.
Dalam tanyangan itu juga diperlihatkan bagaimana perjuangan Raffi Ahmad Dan Nagita Slavina dalam mengurus Anaknya (Rafatar). Tapi, di video pendek itu Raffi Ahmad tampak tidak telaten mengurus anak, ia tidak berani untuk menggendong sang anak. Jadi, secara otomatis yang banyak mengurus anak adalah sang Isteri, Nagita Slavina. Di video itu kita lihat bagaimana telatennya Nagita memelihara sang anak.
Dikesempatan itu juga Nagita Slavina ikut berlinangan air mata. Ia berterimakasih kepada ibu dan bapaknya yang telah melahirkan dan membesarkan ia. Ia baru merasakan bagaimana susahnya melahirkan dan mengasuh anak. Baru seminggu saja mengurus anak ia merasakan kepayahan. 
Loading...

Subscribe to receive free email updates: