Empat Tanda Anak Yang Mengalami Pelecehan Seksual
Kebanyakan
kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelaku pedofil tidak diketahui oleh
orang tuanya. Bisa jadi ‘perbuatan’ kotor tersebut tersimpan rapi dimemori anak
yang tidak pernah diungkapkannya. Bisa karena diiming-imingi sesuatu oleh
pelaku, bisa juga karena takut dengan ancaman sang pelaku predator anak.
Lalu,
bagaimana caranya agar kita mengetahui bahwa anak kita merupakan korban
pelecehan seksual? Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengamati
perubahan perilaku pada anak. Apa saja perubahan perilaku yang dapat dijadikan
tanda bahwa anak mengalami pelecehan seksual? Berikut perubahan perilaku anak
yang dapat dijadikan tanda anak menjadi korban pelecehan seksual:
1.
Salah satu tanda yang umum terjadi pada
anak yang mengalami pelecehan seksual
adalah anak mengeluhkan sakit atau nyeri pada alat kelaminnya, kadang
juga disertai keengganan anak untuk masuk ke wc. Selain itu dibeberapa anak ada
juga yang menolak untuk digendong dengan alasan sakit, mesti sianak tidak dapat
menyebutkan area mana yang sakit.
2. Anak
berubah menjadi rewel dan sering menangis padahal sebelumnya sering ceria. Apalagi
bila perilaku tersebut muncul ketika berhadapan dengan orang tertentu yang
sebelumnya dekat dengan si anak.
3. Bila
si anak menghindari tempat-tempat tertentu yang sebelumnya merupakan tempat
kegemarannya.
4. Sianak
bersembunyi bila melihat orang yang sebelumnya dekat dengan dirinya. Dan menghindar
bila melihat orang tersebut.
Itulah
keempat tanda yang dapat dilihat pada perubahan perilaku anak yang
mengidentifikasikan si anak menjadi korban pelecehan seksual. Tapi, keempat
tanda tersebut tidak dapat dijadikan patokan kalau anak sudah menjadi korban
predator anak (pedofil). Untuk itulah galilah informasi sebanyak mungkin dengan
komunikasi yang hangat, terbuka kepada anak sehingga anak nyaman berbicara
tentang apa saja kepada orang tuanya.
Loading...