Uniknya Pemancingan Udara Di Kalimantan Tengah Ini
Memancing
di udara? Bagaimana mungkin? Mungkin itu adalah tanggapan anda ketika membaca
judul postingan di atas. Tapi, aktifitas unik ini memang benar-benar terjadi di
suatu daerah di Indonesia, dimana masyarakatnya melakukan aktifitas memancing
di udara bukan di sungai maupun di laut yang biasa dilakukan dimasyarakat pada
umumnya.
Aktifitas
memancing di udara ini dilakukan oleh masyarakat di Kalimantan Tengah, tepatnya
di daerah pedalaman Kecamatan Kuala Kuayan, di Sungai Mentaya, Kota Waringin
Timur. Lalu, bagaimana caranya memancing di udara ini? Caranya adalah dengan menggunakan
layang-layang sebagai alat pancingan.
Pada
layang-layang ini, sekitar 3-5 m pada
benang di bawah layang-layang akan dipasangi beberapa mata kail. Nantinya mata
kail inilah yang akan ‘menangkap’ tangkapan di udara ini. Apa yang ditangkap
oleh masyarakat dari aktifitas ini? Yang ditangkap adalah Kelelawar!
Biasanya
masyarakat di Sungai Mentaya, Kota Waringin Timur ini akan tumpah ruah ke
jalanan untuk bermain layang-layang pada pukul 15.00. Dimana pada waktu sore hari
tersebut, kelelawar bangun dari tidur dan akan keluar dari sarang untuk mencari
makan. Tempat mereka berterbangan di udara inilah yang dijadikan sebagai kolam
pancing.
Pada
saat kelelawar berterbangan disekitar layang-layang, benang yang terpasang
pancing tersebut akan digerak-gerakkan agar mata pancingnya mengenai sayap
kelelawar. Begitu sayap kelelawar tersangkut di mata pancing, maka kelelawar
tidak akan bisa melepaskan diri.
Benang
layang-layang akan terus dimain-mainkan atau digerak-gerakkan sampai bisa
menangkap 2-3 ekor kelelawar. Setelah tangkapan telah terpenuhi, maka
layang-layang akan di turunkan, tapi setelah tangkapan diambil, layang-layang
akan dinaikkan kembali untuk menangkap sejumlah kelelawar kembali.
Dari
hasil tangkapan kelelawar tersebut, masyarakat akan menjual kelelawar tersebut
atau dipegunakan sebagai komsumsi lauk pauk buat keluarga.
Loading...