Cara Mengelola Keuangan Dengan Menentukan Skala Prioritas Pengeluaran

Banyak yang bilang bahwa hidup di zaman sekarang ini sangat susah? Benarkah? Memang, ada benarnya, tapi jangan sampai hal ini membuat kita stres sampai lupa berpikir secara jernih. Dalam mengatasi kondisi di atas, berbagai kiat mesti dicari agar keuangan tidak jebol. Dimana salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengelola keuangan dengan cara memprioritaskan pengeluaran.
Dalam mengatur pengeluaran keluarga yang perlu diperhatikan adalah  membagi pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Berikut adalah tiga langkah dalam menentukan prioritas pengeluaran:

1.   Prioritas pengeluaran pertama adalah: kewajiban bederma atau kewajiban terhadap orang lain yang harus dibayarkan begitu menerima gaji atau penghasilan kita. Misalnya saja pada pemeluk agama Islam yang membayar zakat atau agama Nasrani yang membayar persepuluh.
2.  Prioritas pengeluaran kedua adalah: kewajiban membayar kepada orang ketiga. Misalnya: cicilan utang untuk segala pembayaran, seperti: kredit rumah, tagihan kartu kredit, dll. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk membatasi utang, kalaupun terpaksa berhutang, total kewajiban cicilan bulannya sebaiknya tak melebihi 30% dari penghasilan perbulan. Dan sisanya yang 70% dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup dan investasi.

3.  Prioritas pengeluaran ketiga adalah: Pengeluaran untuk masa depan. yang dapat berupa tabungan, membayar premi asuransi dan menyisihkan dana cadangan. Tabungan sebaiknya dibuatkan anggaran 1 – 5 tahun ke depan. misalnya Anda berencana ingin memiliki rumah dalam jangka waktu lima tahun mendatang, ingin memiliki anak dalam jangka satu tahun akan datang (terkait biaya pemeliharaan anak dan pendidikannnya), dll.
Selain itu, dalam menabung jangan sekali-kali menunggu adanya uang sisa bulanan, karena biasanya uang yang kita miliki tidak akan bersisa. Dan dalam menabung bulanan walaupun belum ada patokan pastinya, usahakan untuk menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan Anda.
Ingat, tabungan yang Anda tabung jangan sekali-kali diutak-atik. Kalau perlu, simpan di Bank terpercaya tapi mudah dijangkau.
Sedangkan untuk dana cadangan sangat diperlukan sebagai dana apabila ada pengeluaran tidak terduga dan tidak terencana, seperti sakit, terjadi bencana, suami/istri terkena PHK, dll. Dimana untuk dana cadangan ini kita dianjurkan menyiapkan dana cadangan minimal tiga kali pengeluaran per bulan. Tapi, bila penghasilan kita belum stabil, sebaiknya dana cadangan yang kita kumpulkan lebih besar lagi. Untuk memenuhi kumpulan dana cadangan ini, ada baiknya Anda menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan Anda.
Adapun pemenuhan kebutuhan  saat ini, dapat bersifat fleksibel. Bisa dikurangi pengeluarannya atau justru ditambah jika ada keperluan yang mendesak. Selain itu, kita juga bisa memasukkan pos anggaran untuk rekreasi di sini.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: