Lima Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berutang Agar Keuangan Anda Tidak Jebol
Berhutang?
Mendengar satu kata ini kita seolah alergi. Tapi, apa jadinya jika tidak ada
cara lain dalam memenuhi kebutuhan hidup selain berhutang? Mau tidak mau kita
harus melakukan kegiatan yang menurut masyarakat luas ini sangat memalukan
untuk dilakukan.
Pada
dasarnya berhutang bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan. Asal kita berhutang
dengan perhitungan yang matang bahwa pada waktu yang telah ditentukan kita
sanggup membayarnya.
Lalu,
apa saja yang mesti diperhatikan sebelum kita memantapkan diri untuk berhutang?
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kita berhutang:
1.
Punya penghasilan: ingat hutang
bukanlah uang turun dari langit yang datang untuk mengatasi masalah kita. Hutang
bukan juga untuk menambal biaya hidup. Oleh karena itu sebelum berhutang Anda
harus punya penghasilan untuk membayar hutang yang anda pinjam. Lebih baik,
jika memutuskan berhutang, gunakan hutang tersebut untuk mendapatkan daya ungkit
bagi keuangan keluarga. Misalnya, aset bertambah, kendaraan kondisinya baik
sehingga menambah produktivitas kerja Anda.
2. Keuangan
keluarga tidak minus: Hal ini sama saja halnya dengan harusnya kita memiliki
pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran Anda. Jangan sampai lebih besar
pengeluaran daripada pendapatan Anda yang menyebabkan keuangan keluarga Anda
menjadi minus. Jika pendapatan keluarga minus, berhutang bukanlah jalan keluar
bagi keuangan Anda. Cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah
melakukan reivew keuangan keluarga, merelokasi dan menghilangkan pos-pos yang
kurang penting.
3. Mampu
membayar cicilan utang dari penghasilan: dimana total cicilan utang tidak boleh
lebih dari 30% penghasilan. Namun, jika total cicilan lebih dari 30%, pos-pos
penting lain dapat terabaikan. Bahkan tabungan Anda bisa ikut jebol untuk
menutup defisit. Tapi, Anda dapat berutang lebih dari 30% dari penghasilan jika
pendapatan atau penghasilan kita sangat besar.
4. Pahami
jenis kredit atau hutang: hal ini penting agar Anda dapat memahami sistem
pembayaran utang Anda. Misalnya saja pada KPR, bandingkan pilihan antara bank
konvensional dengan bank syariah. Pilih mana yang lebih menguntungkan dari
segala aspek dan kerugian dari keduanya.
5. Gunakan
kredit sesuai peruntukan: Jangan sekali-kali menggunakan kredit yang
diperuntukkan untuk usaha menjadi peruntukkan untuk urusan rumah tangga. Dimana
hal ini harus ada pemisahan yang jelas antara keuangan bisnis dan keuangan
keluarga.
Loading...