Sejarah Terciptanya High Heel Mulai Dari Menghindari Cipratan Lumpur Sampai Menghindari Genangan Darah

Tahukah Anda sepatu hak tinggi awalnya juga di pakai oleh para jagal? Dan tahukah Anda kalau aksesori wanita zaman sekarang ini juga dipakai para pria pada abad petengahan di Roma?
Sejarah pemakaian sepatu hak tinggi sudah muncul sejak 3500 SM di Mesir Kuno. Hal ini terbukti dengan ditemukannya lukisan dinding yang menggambarkan alas kaki dengan sol tebal dan tinggi yang dikenakan saat masyarakat merayakan suatu upacara. Para jagal pun ikut memakai sepatu ini, dimana tujuan pemakaian sepatu yang identik dengan wanita ini untuk memudahkannya berjalan di genangan darah binatang yang disembelih.

Seiring perkembangan waktu, di Roma muncul alas kaki yang solnya terbuat dari kayu, yang berbentuk seperti bakiak. Dimana biasanya sol tersebut dipasang di bawah sepatu laki-laki dan perempuan. Dimana pemakaian sepatu ini bertujuan untuk menghindari pemakainya dari cipratan lumpur.

Memasuki tahun 1400, di Turki muncul sepatu hak tinggi khusus perempuan. Perlu diketahui tinggi dari sepatu ini mencapai 20 – 21 cm bahkan bisa mencapai 76, 2 cm yang menyebabkan penggunanya harus dibantu oleh pelayan.
Sepatu hak tinggi mengalami perubahan yang cukup signifikan seperti sekarang ini pada saat Catherine de’Medici perempuan pendek dan kecil bertunangan dengan Raja Prancis  Henry II. Dimana untuk menutupi kekurangannya tersebut, ia menugaskan tukang sepatu untuk menciptakan sepatu yang tumitnya lebih tinggi dari bagian jari kaki.

Pada tahun 1860, sepatu hak tinggi menjadi populer bahkan mendapat perhatian dalam dunia fesyen di Prancis, kemudian menyebar ke negara-negara lain. Dan memasuki abad ke 19, kepopuleran sepatu hak tinggi telah ‘merasuki’ kalangan wanita di seluruh dunia untuk mengenakannya.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: