Kenangan Terindah


Ngomongin masalah kenangan, gue ingat zamannya gue kecil dulu. Gue sering banget denger Nyokap mendongeng. Mulai dari Kancil, Malin Kundang, Sangkuriang sampai cerita Timun mas.

Dari sekian cerita itu, ada beberapa dongeng yang dapat gue ambil hikmahnya, seperti cerita Maling Kundang. Dimana cerita ini mengajarkan kita jangan durhaka terhadap orang tua. Begitu juga dengan cerita Kancil yang mempergunakan otaknya untuk menjauhi marabahaya.
Lalu, bagaimana dengan cerita Timun mas? Jujur, gue bingung dalam penyimpulkan hikmah dibalik cerita ini. Mengapa? Karena gue banyak menemukan kejanggalan dari cerita ini. Mulai munculnya raksasa, anak lahir dari timun sampai kesaktian terasi yang bisa berubah menjadi lumpur yang mendidih ketika dilemparkan!
Memang ini hanya dogeng. Tapi, kalau diceritakan sama anak kecil, sepertinya kurang cocok. Bisa jadi anak kecil yang diceritakan, berpikir kalau;
1.       Pohon Bambu terbuat dari jarum!
Kalau kalian sudah baca atau mendengar cerita Timun mas, pasti tau yang gue maksud. Dimana pada saat melarikan diri dari kejaran Raksasa, Timun Mas melemparkan jarum yang dia pegang. Seketika itu juga, Jarum berubah jadi Pohon Bambu yang sangat tinggi dan tajam. Jadi jangan heran kalau semasa kecil, gue mengira jarum itu punya dua kegunaan; yang pertama buat menjahit baju, dan yang kedua buat dijadikan benih pohon bambu!
2.       Lautan terbentuk karena garam
Kamu bigung, baca poin kedua ini? Sama! Semasa kecil, gue berpikir kalau lautan itu memang tercipta dari garam. Tapi, untunglah, ada pelajaran IPA dan Agama semasa gue SD. Sehingga otak polos gue, gak terbawa akan cerita Timun Mas.
Diceritakan, setelah gagal dalam pelemparan jarum, Timun Mas selanjutnya melemparkan garam untuk menghindari Raksasa yang ingin memangsanya. Garam itu  langsung berubah menjadi lautan yang luas dan dalam! Sehingga Raksasa terhambat niatnya untuk memangsa Timun Mas.
Gue jadi berpikir, kira-kira anak yang dicecoki cerita ini, mikir apa ya? Apakah mereka berpikir kalau ini hanya dogeng saja? Atau menganggap ini cerita nyata? Gue jadi banyangin, betapa kecewanya anak-anak yang menganggap cerita ini nyata. Berharap halaman rumahnya yang membosankan berubah menjadi lautan yang dalam setelah dilempar dengan garam.Gak taunya, berubah jadi PETAKA! Yang pertama: sakit hati karena merasa dibohongin sama orang tuanya, dan yang kedua dimarahin  sama orang tuanya karena telah menghambur-hamburkan garam di halaman rumahnya. Kacian
3.       Lumpur yang mendidih dari terasi!
Baca judul di atas sangar banget, ya? Tapi, itulah senjata terakhir Timun Mas dalam menghabisi nyawa Raksasa yang ingin memangsanya! Benar saja, Raksasa yang besarnya berkali-kali lipat dari tubuh Timun Mas, kalah hanya dengan Terasi! Ya, terasi! Sebutan bagi pasangan yang cocok itu, lho? Ehh, bukan, ya? Itu Mah, serasi, ya? Bukan terasi, hihi...
Makanya jangan sekali-kali meremehkan kekuatan terasi. Mulai saat ini, setiap kali kamu ingin melakukan perjalanan, ada baiknya kamu membawa terasi. Jadi bila ada orang yang berniat buruk terhadap kamu, misalnya perampok/pembunuh, kamu tinggal melemparkan terasi di wajahnya! Karena,  Gue yakin, orang itu akan menyerah. Bukan karena terasinya berubah jadi lumpur yang mendidih, tapi karena baunya yang menusuk hidung, haha...
Selain ketiga alasan tersebut, ada satu alasan mendasar gue bingung akan hikmah cerita Timun Mas ini. Di awal cerita Mbok Srini  (Ada juga yang bilang Mbok Sarni) ingin memiliki anak, sementara dia telah ditinggalkan Suaminya untuk selamanya. Tiba-tiba, ketika mencari kayu bakar, ia bertemu dengan raksasa. Untungnya raksasa yang berjumpa dengannya, tidak mengincar nyawanya. Melainkan menawarkan anak padanya. Tapi dengan satu syarat, anak itu harus diserahkan kepada raksasa ketika sudah besar.
Apa yang terjadi? Dari waktu yang telah ditentukan, ternyata Mbok Srini malah mengingkari janjinya untuk menyerahkan Timun Mas! Benar, dia seorang Ibu yang ingin melindungi anak yang dibesarkannya. Tapikan, dia sudah berjanji? Bukankah janji adalah hutang? Dan hutang harus dibayar!

Kalau dari awal dia tidak berjanji, pasti si Raksasa tidak akan memberikannya biji mentimun! Lebih baik, dia ngasih biji Durian pada Mbok Srini buat di tanam dan dirawat. Jadi kalau musim panen, bisa dimakan bersama-sama, haha...
Loading...

Subscribe to receive free email updates: