Benarkah Makanan Kaleng Thailand Menularkan Penyakit HIV/AIDS?
Berita
menghebohkan datang dari dunia kesehatan. Ramai dibicarakan produk makananan
kaleng asal Negara Thailand yang beredar luas di pasaran Indonesia
terindetifikasi penyebaran virus HIV. Konon makanan kaleng tadi, teruma
buah-buahan telah dimasukkan darah pengidap HIV/AIDS! Karena perbuatan pekerja
pengalengan makanan Thailand tersebut, konon katanya Menteri Kesehatan setempat
(Thailand) sampai menyita produk olahan tersebut. Tapi, sebagian makanan itu,
ada yang berhasil lolos ke Indonesia.
Membaca
artikel itu sangat mengerikan bukan? Tapi benarkah darah yang masuk ke dalam
makanan kaleng tersebut dapat menularkan HIV/AIDS ke orang lain?
Baiklah,
untuk menjawab itu, saya akan menguraikan fakta seputar penularan HIV/AIDS:
1.Penularan HIV/AIDS bisa melalui
cairan darah (Jarum suntik yang sudah tercemar HIV, alat tindik, tato, facial
wajah). Lalu melalui cairan sperma dan cairan vagina, Lewat Air susu Ibu,
Tranfusi darah.
2.Penularan HIV/AIDS tidak menular
melalui air mata, keringat, air liur/ludah dan air kencing, pemakaian fasilitas
bersama, ciuman, pelukan, makan dan minum bersama maupun melalui gigitan
nyamuk.
Lalu
menularkah darah yang dimasukkan ke dalam produk kalengan tersebut? Ini dia
jawabannya. Untuk menjawab itu mari kita pelajari penularan HIV yang disebut
dengan ESSE. Jadi ESSE ini adalah prinsip penularan HIV dari satu manusia ke
manusia lain.
E
yang pertama merupakan singkatan dari Exit, yaitu: jalan keluar bagi cairan
tubuh yang mengandung HIV dari tubuh penderita. Ini bisa melalui keluarnya
cairan sperma dikarenakan hubungan se*sual, atau sisa darah dari jarum bekas
(misal Narkoba) dari satu orang ke orang lain.
S:
kepanjangan Survive. Cairan tubuh yang keluar mengandung virus yang tetap
bertahan hidup. Jadi jika virus HIV bila berada diluar tubuh inangnya (manusia)
kemungkinan besar ia tidak akan bertahan hidup lama. Misalnya: penderita di
gigit Nyamuk, berenang, atau makanan/minuman yang dicampur dengan darah.
S:
S yang kedua adalah Sufficient ini maksudnya kandungan HIV dalam cairan tubuh
yang keluar harus dalam jumlah yang banyak. Jika kandungannya sedikit, HIV
tidak bisa menginvasi tubuh manusia lainnya.
E:
E yang terakhir, adalah Enter adalah jalur masuk di tubuh manusia. Misalnya
seorang perawat memakai sarung tangan yang benar saat mengambil darah pasien
HIV/AIDS, maka peluangnya untuk terkena HIV/AIDS sangat kecil, walaupun ada
cairan darah yang mengenai sarung tangannya.
Jadi
kesimpulannya, makanan Kaleng yang konon menularkan penyakit HIV/AIDS adalah
HOAK belaka jika melihat cara penularan HIV/AIDS secara ESSE. Karena jika salah
satu syarat dari ESSE tidak terpenuhi, maka akan gugur penularan HIV/AIDS ke
orang satu ke orang lain. Tapi, tidak ada salahnya, kita menghindari makanan
tersebut, bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Loading...