Mengupas Tuntas Pertanyaan Seputar Diare

Menurut WHO (2011), Penyakit Diare merupakan penyebab kematian terbanyak pada anak usia 1 – 4 Tahun. Dimana, Diare merupakan mekanisme tubuh untuk membuang racun, kuman, virus, yang masuk ke dalam usus. Usus diibaratkan suatu saluran pembuangan kotoran. Bila saluran ini tersumbat, kotoran akan balik dan menumpuk, penyakitpun akan berlangsung lebih lama.
Lalu, apa saja yang perlu kita ketahui tentang penyakit diare ini? Berikut beberapa fakta tentang penyakit diare:
1.Anak yang mengalami diare, selain kehilangan banyak cairan, juga mengalami penurunan kadar glukosa dalam darah (Hipoglikemia). Akibatnya tubuh anak akan menjadi lemah, keringat dingin, kejang bahkan bisa berakhir dengan koma.
2.Bila bayi mengalami diare, bayi tetap dapat diberikan ASI untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh yang hilang. Bila bayi dapat meminum air, sebaiknya berikan minuman air putih dicampur dengan sedikit garam, sehingga kebutuhan tubuh bayi akan elektrolit dapat terpenuhi. Susu dapat diberikan ke anak, jika tidak terjadi gangguan mencerna laktosa. Kalau ditemukan adanya gangguan mencerna laktosa, sebaiknya ganti dengan susu rendah laktosa atau bebas laktosa.
sumber gambar: www.diarepadaanak.com


3.Pemberian Antibiotik tidak selalu disarankan untuk semua jenis diare. Jika anak menderita diare akut, maka sebaiknya ditujukan untuk mencegah dan mengobati dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, gangguan gizi, malabsorpsi akibat kerusakan mukosa usus. Pemberian Antibiotik diperlukan jika terbukti ditemukannya amuba atau bakteri jahat yang memang harus dibunuh dengan antibiotik.

4.Virus yang paling banyak menimbulkan diare adalah rotavirus. Dimana dehidrasi dengan penyebab virus ini, lebih mudah menular dibandingkan diare yang disebabkan oleh penyebab lain. Penularan bisa dari cairan muntah, kotoran, bisa juga melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi virus ini.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: