Operasi Mata Sony Wakwaw Penuh Dengan Kontroversi
Sony
Wakwaw? Siapa yang tidak kenal nama itu? Apalagi penggemar sinetron Emak Ijah
Pengen ke Mekkah. Konon, karena kehadirannya di senetron itu, rating sinetron
itu langsung melejit dan menempati nomor satu, sinetron yang paling banyak
ditonton di Indonesia.
Berita
terbaru dari Sony Wakwaw adalah pemberitaan mengenai mau dioperasinya mata
pemilik slogan ‘Bapak mana? Bapak mana? Dimana...’ kabarnya pengoperasian mata
Sony ini akan ditanggung oleh pihak sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah.
Seperti
diketahui selama ini, mata aktor cilik itu memang memiliki kelainan semenjak
kecil. Hal itu membuatnya susah untuk melihat, sampai-sampai para pemain Emak
Ijah Pengen ke Mekkah kasihan melihat Sony jika memainkan game di handphonenya.
Ditemani
sang Bapak kemarin, Sony melakukan pemeriksaan untuk ke dua matanya. Sony
tampak aktif menyebutkan angka-angka yang ada di depannya. Sementara petugas
kesehatan terlihat sibuk mengganti kaca berbentuk bulat yang dipasang dikedua
matanya.
Pemeriksaan
yang dilakukan untuk Sony Wakwaw ini bertujuan untuk mengetahui apakah operasi
dapat dilakukan pada Sony atau tidak. Karena kalau bisa, pihak Emak Ijah Pengen
ke Mekkah, akan bisa ‘membalas’ budi Sony Wakwaw yang telah berjasa
menghantarkan sinetron ini dirating tertinggi di tanah air.
Tapi
rupanya niat baik dari sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, disambut pro dan
kontra. Ada yang setuju jika Sony melakukan operasi mata, tapi ada juga tidak.
Yang setuju dikarenakan merasa kasihan pada Sony yang terganggu penglihatannya,
tapi yang tidak setuju menganggap dengan di operasinya Sony maka pamornya akan
turun, hal ini didasari karena penampilan Sony akan terlihat seperti pemain
anak biasanya. Tidak memiliki ‘ciri khas’ yang dimilikinya sekarang. Otomatis
dengan itu semua itu, kemungkinan rating
Emak Ijah Pengen ke Mekkah akan turun.
Selain
rencana operasi mata, Sony Wakwaw berencana melanjutkan sekolahnya yang pernah
terhenti. Sony berhenti ketika sekolah kelas dua sekolah dasar. Ia akan
bersekolah disekolahnya dulu.
Lalu
apakah Sony jadi melanjutkan sekolahnya? Apakah operasi ini akan berlanjut?
Atau berhenti dikarenakan mengejar rating dan popularitas semata. Kita saksikan
kisah selanjutnya... apakah kesehatan atau popularitas yang dikejar?
Loading...