Mengatasi Pendengaran Yang Kurang Baik/Ketulian Dengan Mudah
Anda
susah mendengar? Atau Anda merasa malu bahkan minder karena kurangnya pendengaran
Anda? Sama. Anda tidak sendiri. Saya mengalaminya, bahkan saya pernah merasakan
tidak mendengar bunyi atau suara apapun di dunia ini! Bagaimana rasanya? Tentu
saja tidak enak! Rasanya pengen leyap dari muka bumi.
Apa
penyebab kurangnya pendengaran? Ada beberapa faktor yang menyebabkan ini,
yaitu: Congek atau bahasa ilmiahnya Otitis Media Supuratif Kronis. Di mana
terjadi peradangan selaput lendir telinga bagian tengah yang dapat berupa
cairan/ nanah yang keluar melalui lubang di gendang telinga. Bagaimana congek
ini dapat terjadi? Biasanya dipengaruhi faktor sering terserang infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA/batuk-pilek).
Penyebab
telinga kurang mendengar yang lain adalah: banyaknya tumpukan serumen/kotoran telinga.
Yang mana dengan tumpukan itu, pengantaran suara akan terganggu karena
terhalang oleh kotoran telinga tersebut. Penyebab selanjutnya, mengapa Anda
susah mendengar dikarenakan Anda sering mendengar suara/kebisingan yang keras
yang mana lama-kelamaan akan mempengaruhi/merusak gendang telinga Anda.
Penyebab
ketulian telinga Anda, bisa juga dikarenakan sejak lahir atau bahkan pada saat
Anda dalam kandungan. Dimana pada saat kehamilan, terjadi gangguan proses
pembentukan organ pendengaran. Lalu, apa penyebab ketulian dimasa kehamilan?
Yang pertama karena adanya infeksi saat kehamilan: seperti campak, parotitis
(gondongan), terserang infeksi TORCHS. Sedangkan penyebab kedua adalah:
obat-obatan yang diminum pada saat ibu sedang hamil. Contoh obat yang dilarang
dikonsumsi saat hamil adalah: Salisilat, kina, gentamisin dan streptomisin.
Dari
ketiga faktor tersebut ternyata penyebab kurangnya pendengaran saya kemungkinan
besar dikarenakan seringnya mendengar suara yang keras dan semasa kecil saya
sering mengkonsumsi obat kina. Karena sejak kelas 4 SD saya sering
sakit-sakitan dan otomatis zaman dulu karena dokter jarang ada di kampung saya,
maka petugas kesehatan memborbardir penyakit saya dengan obat anti Malaria
(Kina) karena kemungkinan besar saya mengidap penyakit malaria yang memang
ditempat asal saya (Kalimantan Timur) merupakan endemi penyakit Malaria. Maka
sampai sekarang telinga kiri saya tidak bisa berguna sama sekali, tapi
untunglah telinga kanan saya masih berfungsi dengan baik.
Karena
telinga kiri saya sudah rusak/tidak bisa mendengar sama sekali, maka
satu-satunya cara untuk mendengar yaitu: saya hanya mengandalkan telinga kanan
saya. Jadi, ketika telinga kanan saya mengalami masalah, maka secara otomatis
saya tidak bisa mendengar sama sekali. Dan itu, pernah saya alami beberapa
kali.
Bagaimana
caranya saya mengatasi pendengaran yang kurang tajam/tuli? Biasanya telinga
kanan saya susah mendengar dikarenakan riwayat batuk-pilek yang lama. Nah,
kalau sudah begini biasanya saya akan rajin mengkonsumsi minuman air hangat.
Dimana air hangat ini bisa mengencerkan dahak/sputum pada saluran pernafasan.
Jika, tidak mempan biasanya saya minum air garam lalu mandi pakai air panas.
Saya menghindari mengorek telinga karena hal ini akan memperparah ketulian.
Jika
tidak mempan, biasanya saya membeli obat batuk yang ada dipasaran. Jika tidak
mempan juga, biasanya dengan terpaksa saya akan mengkonsumsi antibiotik dosis
rendah. Jika dalam 3 hari tidak mempan juga, maka saya akan memeriksakan
telinga saya pada tenaga medis, yaitu: dokter spesialis THT (Telinga Hidung dan
Tenggorokan). Ketika berkunjung ke dokter THT, serumen/kotoran telinga saya
dibersihkan lalu saya diberi obat Antibiotik dosis tinggi. Dan dokter spesialis
THT berpesan, jika tidak sembuh maka telinga kanan saya akan di ‘bor’. Tapi,
alhamdulillah, dari batas waktu yang diberikan dokter THT untuk mengebor
telinga saya, ternyata dipagi hari saya sangat senang, karena tiba-tiba saya
mendengar gemercik suara air keran di rumah saya. Sungguh anugerah luar biasa
sekali ketika mendengarnya. Dari penyakit kurangnya pendengaran ini/tuli saya
jadi banyak bersyukur betapa nikmatnya mendengar. Betapa nikmatnya merasakan
suara, jeritan bahkan tangisan di telinga kita. Oleh sebab itu, bagi Anda semua
yang telinganya masih baik-baik saja, periharalah pemberian Tuhan itu dengan
baik.
Loading...