Panduan Makanan Untuk Penderita Diabetes Saat Lebaran
Tinggal
menghitung hari, Hari Raya Idul Fitri akan datang. Selain sebagai ajang
silaturahmi, perayaan umat muslim ini juga identik dengan sajian yang menggugah
selera. Berbagai jenis makan mudah ditemukan di satu meja. Mulai makan ringan
sampai dengan makanan berat. Lalu, bagaimana dengan penderita kencing manis
(diabetes) menjaga pola makan saat hari raya Idul Fitri?
Sebenarnya
untuk penderita diabetes tidak perlu ‘takut’ akan sajian makan di hari raya
kemenangan tersebut. Yang perlu penderita kencing manis perhatikan adalah
prinsip pola makan 3 J yaitu: perhatikan jumlah makanan, Jenis makanan dan yang
terakhir adalah Jadwal/Jam makan.
Penderita
diabetes sebenarnya bisa mengkonsumsi makanan seperti orang lain yang bukan
penderita diabetes. Namun, sekali lagi perhatikan 3 J tadi. Perhatikan jumlah
makanan yang masuk ke dalam tubuh, makanlah sesuai jadwal, lalu pilihlah jenis
makanan yang sesuai dengan program diet dan kebutuhan tubuh.
Mengenai
jumlah makanan yang masuk ke dalam
tubuh, penderita diabetes perlu memperhatikan jumlah asupan kalori. Dimana dengan
memperhitungkan aspek berat badan, tinggi badan dan jenis kelamin. Karena kebutuhan
kalori setiap orang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain itu, penderita
kencing manis ‘harus’ tahu berapa jumlah kalori dari setiap makanan. Ambil contoh:
1 mangkok putih setara dengan 200 kilokalori. Dimana dengan pengetahuan
tersebut, penderita bisa menakar sendiri kebutuhan kalorinya.
Mengenai
jenis makanan pilihlah makanan
seperti nasi merah atau gandum (jika tidak ada bisa diganti dengan nasi putih) dengan
porsi ¼ dari porsi makan utama. ¼ nya lagi adalah lauk pauk (hindari lauk yang
bersantan dan berminyak) dan ½ porsi makanan utama adalah sayur dan buah (buah
segar hindari es buah maupun buah dalam kemasan kaleng dan hindari buah yang
mengandung kaori tinggi seperti: durian maupun nangka).
Jadwal/Jam makanan : terapkan
pola makan 3 kali dalam sehari (makanan utama) dalam porsi sedikit lalu 2 kali
selingan di antara makan utama (makanan ringan maupun camilan seperti: biskuit).
Tapi ingat, camilan yang anda makanan itu perlu diperhitungkan jumlah kalorinya
jangan sampai jumlah kalori dari makanan ringan tersebut justru lebih besar
dari makanan utama (lihat komposisi karbohidrat pada label makanan).
Loading...