Duh! Susahnya Mengirim Hiu Ke Dubai
Jika
Anda pernah melihat makhluk air seperti ikan, udang, kepiting, gurita di dalam
aquarium besar, pernahkah Anda berpikir bagaimana mereka diangkut dan
dimasukkan ke dalam aquarium berukuran jumbo tersebut? Kalau hanya makhluk air
berukuran kecil mungkin tidak terlalu ‘susah’, tapi bagaimana jika yang dikirim
adalah makhluk air berukuran besar? Hiu misalnya.
Pemandangan
pengiriman Hiu ini terjadi di antara dua negara yaitu: Australia dan Dubai.
Pengiriman Hiu yang merupakan pengiriman pertama yang dilakukan melalui pesawat
terbang ini disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi berbayar di
Indonesia.
Di
sepanjang siaran tersebut, kita akan memahami bagaimana ‘repotnya’ mengirim
hewan buas ini ke negara Dubai. Mulai dari tahap persiapan, pengiriman sampai
tahap kedatangan.
Pada
tahap persiapan ikah Hiu yang bernama Silvertip itu, para pengirim daro
Australia memastikan pada pihak bandara kapan waktu keberangkatan. Setelah jelas
mereka akan mempersiapkan Hiu Silvertip untuk perjalanan seminggu kemudian. Berbagai
persiapan dilakukan, salah satunya adalah menyiapkan tangki khusus yang
menampung hiu selama perjalanan.
Tangki/kolam
khusus ini bukan berbentuk segi empat. Walaupun bentuk segi empat lebih memuat
banyak air, tapi ikan Hiu akan stres di dalamnya. Karena seperti diketahui,
ikan hiu berjalan maju. Ia akan mengalami kesulitan dalam pergerakan jika
bentuk tangki/kolam berbentuk segi empat. Untuk itu para pengirim di Australia
membuat desain agar ikan Hiu Silvertip bergerak bebas selama perjalanan menuju
Dubai. Bentuk kolam yang dipilih berbentuk bulat.
Pemandangan Menajubkan Hiu Silvertip (Souce: image ) |
Dengan
kolam berbentuk bulat, maka Hiu akan dapat berenang dengan bebas selama di
perjalanan. Selain bentuk kolam, pengirim juga perlu memikirkan pasokan oksigen
selama perjalanan. Oleh karena itu mereka memasang tabung oksigen di
tangki/kolam yang akan bertahan selama 45 jam. Dimana hal ini untuk
mengantisipasi terlambatnya jadwal penerbangan, dikarenakan untuk perjalanan ke
Australia menuju Dubai harus transit di negara Hongkong. Yang perkiraan waktu
sampainya adalah 24 jam.
Persiapan
seminggu sebelum pengiriman, para pengirim akan memberi makan selama tujuh hari
ikan Hiu di penangkaran. Setelah tujuh hari diberi makan, mereka akan dipuasakan
selama tujuh hari kemudian sampai keberangkatan. Mengapa mereka harus
dipuasakan? Jika mereka tetap makan, ditakutkan selama perjalanan mereka akan
membuang hajat. Jika itu terjadi, maka Hiu akan mengalami keracunan disebabkan
kotoran mereka sendiri.
Di
hari keberangkatan, mereka akan memindahkan Hiu Silvertip ke dalam tangki ‘cadangan’,
dimana tujuan memasukkan Hiu ini ke dalam tangki cadangan adalah untuk
mengeluarkan hormon stres pada Hiu yang biasanya berlangsung cukup singkat
yaitu: 15 menit. Setelah 15 menit, Hiu dimasukkan ke dalam tangki/kolam
sebenarnya.
Sementara
di Dubai juga tidak kalah repotnya, mereka juga akan menyiapkan kolam khusus
bagi Hiu Silvertip yang nantinya akan terhubung dengan Aquarium besar di Dubai.
Selain itu, mereka akan memberi makan Hiu besar di Aquarium. Tujuannya adalah
agar Hiu kenyang. Sehingga apabila Hiu kiriman dari Australia datang mereka
tidak menjadi santapan bagi Hiu penghuni besar yang ukurannya lebih besar dari
ikan Hiu kiriman Australia.
Pengiriman
Hiu Silvertip memerlukan kejelian waktu. Karena salah dalam perhitungan waktu
bisa patal akhibatnya. Itulah sebabnya, pengirim akan menulis jadwal kegiatan
pengiriman dari menit ke menit. Berapa lama memasukkan Hiu ke dalam tangki,
berapa lama harus mengisi oksigen ke dalam tangki, berapa lama memindahkan Hiu
ke dalam truk besar, berapa lama memindahkan kolam berisi Hiu ke dalam pesawat,
berapa lama waktu transit di Hongkong, dan berapa lama waktu untuk sampai di
Aquarium Dubai.
Selama
perjalanan, resiko kematian Hiu akan menjadi momok menakutkan. Bagaimana tidak,
seperti kita tahu temperatur udara di pesawat sangat panas (35-360
C) yang dapat menyebabkan kerusakan organ ikan Hiu, selain itu kandungan
oksigen yang dibekali di kolam/tangki akan semakin berkurang perdetiknya, jadi
ketika ada hambatan pesawat untuk terbang untuk beberapa jam, maka peluang ikan
Hiu untuk mati selama perjalanan sangat besar. Belum lagi, pada saat pemindahan
ikan Hiu ke truk, bila ada gerakan/hentakan maka ikan Hiu akan berpeluang
membunuh dirinya sendiri. Ikan Hiu akan menabrak tangki/kolam jika ada hentakan
di kolam tersebut. Sehingga apabila Hiu menabrak tangki ada peluang tangki akan
terbalik, yang ujung-ujungnya menyebabkan ikan Hiu akan mati.
Untuk
mengantisipasi Hiu ‘terpanggang’ selama perjalanan, tim dari di Dubai akan
mempersiapkan truk berukuran jumbo yang memiliki pendingin yang super dingin.
Dan mereka akan mengukur kandungan oksigen di dalam tangki, jika sudah
didapatkan hasil kandungan oksigennya mereka akan memasukkan sejumlah oksigen
agar hiu tetap dapat bertahan hidup.
Untunglah
selama perjalanan tidak ada penundaan keberangkatan, sehingga Hiu sukses sampai
tujuan. Setelah Hiu di masukkan ke dalam khusus di Dubai, mereka akan mengetes
kesehatan Hiu Silvertip dengan cara memberi mereka makan ikan kecil. Jika mereka
mau memakan ikan yang diberikan, maka itu tandanya sehat dan tidak makan waktu
lama mereka akan langsung dilepas di ‘kehidupan’ sebenarnya di Aquarium di
Dubai.
Loading...