Reaksi Selebritis Indonesia Terhadap Penyitaan Ibu Yang Berjualan Makanan Disiang Hari Di Bulan Ramadhan
Berita
seorang ibu menangis dikarenakan dagangannya disita karena berjualan disiang
hari di Bulan Ramadhan rupanya banyak menuai simpati. Banyak kalangan menilai
pemerintah dan Aparat tidak mempunyai hati nurani dalam menegakkan hukum, satu
sisi tajam kebawah sementara satu sisi tumpul ke atas.
Seorang
Ibu yang berjualan di warung disita, sementara pengusaha besar yang berjualan
di mal-mal besar bebas memperjual belikan makanannya tanpa takut diusik untuk
di sita. Tentu saja berita ketimpangan ini ditanggapi dalam pro dan kontra.
Rupanya
penyitaan terhadap ibu berbadan gempal tersebut mendapat tanggapan dari para
selebriti tanah air. Siapa saja mereka? Lalu apa tanggapan mereka terhadap Ibu
yang menangis karena barang dagangannya di sita? Ini Dia: Reaksi Selebritis
terhadap penyitaan dagangan seorang Ibu yang berjualan di siang bulan Ramadhan:
Reaksi
pertama datang dari Desainer dan juri disalah satu stasiun televisi Indonesia,
Ivan Gunawan. Dalam postingannya Ivan Gunawan menuliskan kata-kata yang menyayat
hati, ini dia postingannya: ‘restoran di mall mall kenapa nga di suruh tutup 😡😡😡😡kasian
ibu lagi jualan ....’
Reaksi
selanjutnya berasal dari Aktris cantik sekaligus penyanyi Indonesia, Sophia
Latjuba. Dengan tulisan yang berkobar-kobar, Sophia berusaha mengeluarkan
pendapatnya atas tindakan aparat pemerintah yang ‘merazia’ warung makan seorang
ibu yang berjualan disiang hari dibulan Ramadhan: ‘Warung makanan dirazia? Bukannya Indonesia negara Bhinneka Tunggal Ika
ya? Bukannya kita negara hukum? Memang Indonesia mayoritas Islam, tapi kita
bukan negara Islam. Hargailah yang tidak puasa juga. Hargailah yang mencari
nafkah secara legal dan sah. Menurut saya puasa itu satu keputusan individu dan
mestinya bukan satu pemaksaan. Kalau saya memaksa orang disebelah saya untuk
tidak makan sewaktu saya puasa, apakah itu adil dan sah dan mencerminkan ibadah
saya yang suci dan semestinya?
Banyak
orang yang sedang dalam perjalanan dari luar kota dan mereka tdk puasa. Banyak
sekali alasan yang diperbolehkan untuk tidak puasa, apalagi yang beda agama.
Masa ibu ini tidak boleh menyediakan makanan untuk orang2 tersebut?
Bagaimana
pendapat kamu?’ tulisnya sambil memeprlihatkan video singkat ketika peristiwa
penyitaan itu terjadi. Baca juga: Apakah Sophia Latjuba Masuk Agama Islam?
Reaksi
selanjutnya datang dari Komedian ternama Indonesia yang baru saja melangsungkan
pernikahan, Aming. Dalam Akun Instagramnya Aming berusaha mengeluarkan
pendapatnya. Mau tau pendapat Aming tentang penyitaan kepada warung ibu yang
berjualan disiang hari di Bulan Ramadhan, ini dia:
Setelah
memposting gambar tak lupa Aming menuliskan perkataan yang melengkapi opininya
sebagai Rakyat Indonesia:
Ini
logika sederhana, untuk yg mata hatinya dibutakan, tolong sebarkan:
Untuk
para oknum aparat pemerintah dan segenap rakyat yg msh tumpul nalar...ingat
Kt
negara beragama,bkn negara agama🙏
Reaksi terakhir datang dari Pembawa Acara
tampan, Rory Asyari. Dengan menggunakan bahasa Inggris, Rory Asyari
mengungkapkan Opininya yang mana opini itu juga dibalut dengan gambar mantan
Presiden Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur. Baca Juga: Profil Terlengkap Rory Asyari Presenter Metro TV
‘Today,
I was so disturbed by a news showing how arrogant the Public Order Agency
personnels in Serang, Banten were, when confiscating a mother's foods she sold
in her vendor. Her wrongdoing was just selling foods at midday during Ramadhan.
Despite having partly covered the vendor with clothes to respect those fasting,
her products were seized arbitrarily.
Indeed,
their action was based on a bylaw that justifies such a raid. But the bylaw
seems ridiculous since it demands an exclusive treatment to those fasting
during Ramadhan. It also potentially segregates people with different religion,
amid praises from international community towards Indonesia's tolerance.
As
Gus Dur pointed out, to become a respected muslim, one needs to respect those
who are not fasting during the holy month. Fasting is about our will, our
commitment, and our faith to God. If we get bothered by vendors selling food or
by people eating in front of us, then we should evaluate and ask ourselves: Am
I fasting for God or merely for social norm?Fasting doesn't need exclusivity.
Fasting must not be a hindrance for food sellers to make a living’.
Loading...