Hal-Hal Mengerikan Yang Terjadi Pada Hewan Percobaan

Anda tentu tidak asing dengan idiom kelinci percobaan. Dimana idiom ini menggambarkan segala sesuatu yang menjadi objek percobaan. Padahal selain kelinci, ada hewan lain yang biasa dijadikan objek penelitian, seperti: tikus putih, mecit (mirip tikus, tapi lebih kecil), monyet, anjing bahkan babi. Tapi memang dari sekian banyak spesies itu, yang paling sering dipakai sebagai objek penelitian adalah mencit, kelinci dan tikus putih.
Adapun pemilihan hewan di atas dibandingkan hewan lain, sebagian besar disebabkan oleh alasan fisiologis, dimana hewan tersebut memiliki kondisi tubuh yang mirip dengan manusia.
Sebagai bagian dari penelitian ilmiah, hewan coba sangat terjamin dalam urusan makan. Dimana makanan mereka terbuat dari susu skim tinggi protein, beras, kecang tanah, kedelai, vitamin B kompleks dan mineral. Selain itu hewan untuk penelitian ini juga memiliki kandang yang selalu dibersihkan dalam seminggu dua kali. Dengan alas tidur yang supernyaman (serbuk gergaji kayu yang empuk) dan bisa bebas buang besar sesuka hati tanpa risau kandang akan terkotori.

Soal makanan dan tempat tinggal memang terjamin, tapi dalam beberapa hal hewan percobaan ini mengalami hal yang ‘mengerikan’. Berikut hal-hal mengerikan yang terjadi pada hewan percobaan:
1.   Selama karantina hewan coba dikarantina di dalam kandang, tidak boleh bermain-main di luar kandang. Ini tentu saja menghalangi kebebasan sang hewan dalam berinteraksi dengan dunia luar.

2.  Selama menjadi hewan coba, mereka tidak boleh bergaul dengan lawan jenis. Hal ini bertujuan menghindarkan hewan coba dari pergaulan ‘bebas’ (kawin). Dimana pemisahan menurut jenis kelamin ini tentu saja karena kesahihan penelitian. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya hidup sang hewan coba yang ‘dihalang-halangi’ keinginannya untuk bercinta.
3.  Kadang dalam penelitian, hewan percobaan mengalami nasib buruk, yakni mereka akan menjadi hewan coba untuk penelitian-penelitian yang menggunakan zat berbahaya. Ambil contoh jika penelitian tentang obat kanker, maka hewan coba akan disuntikkan dengan bahan kimia khusus yang membuat sel tubuh mereka mirip manusia penderita kanker. Sama dengan manusia yang menderita kanker. baru setelah itu, diberi ekstrak tanaman yang sedang diteliti khasiatnya.
4.  Diakhir masa penelitian, hewan percobaan akan menghadapi saat-saat akhir hidupnya. Begitu selesai dipakai untuk penelitian, semua hewan coba itu akan dimatikan. Dimana metode yang dipakai bisa menggunakan cara fisik maupun dengan bahan kimia. Biasanya, untuk hewan kecil macam tikus atau mencit akan dimatikan dengan cara tulang lehernya dipatahkan sehingga mereka akan meninggal dunia dengan cepat. Tapi, jika jumlahnya banyak dilakukan cara yang berbeda. Dimana biasanya secara berkelompok, mereka dimasukkan ke dalam wadah tertutup yang diisi cairan eter.
Sedangkan pada hewan yang dagingnya bisa dimakan, seperti kelinci cara mematikannya menurut protokol laboratorium yang baku mestinya semua hewan coba harus dimatikan dan langsung dikubur begitu selesai dipakai untuk penelitian. Di negara berkembang seperti Indonesia, kelinci kadang tidak dikubur begitu saja. Setelah disembelih, dagingnya biasanya dimakan. Tapi, ini hanya berlaku untuk kelinci yang hanya diberi bahan tidak berbahaya, seperti: kolesterol, estrak daun seledri, kumis kucing, jati belanda dan sebangsanya.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: