Mengejutkan! Dulu Lobster Adalah Makanan Untuk Budak Dan Narapidana.

Lobster? Siapa yang tidak mengenal hewan satu ini? Hewan yang sangat lezat jika diolah menjadi masakan ini,  merupakan salah satu hewan yang berharga sangat mahal di pasaran. Tapi, tahukah Anda kalau sebelum tahun 1800-an Lobster dianggap makanan yang tidak berharga? Dan tahukah Anda, kalau Lobster di anggap makanan untuk kelas bawah saja?
Dilansir dari Knowledge Nuts, Lobster dahulu di abad 17 dan 18 di Amerika Serikat merupakan makanan yang tidak ada harganya. Hal ini dikarenakan hewan satu ini   sangat mudah dijumpai. Bayangkan saja Anda dapat membawa satu ember berisi Lobster hanya dalam waktu satu jam saja.

Selain itu, di zaman itu juga orang belum menemukan cara memasak Losbster dengan benar, sehingga cita rasa Lobster yang sangat lezat tidak keluar. Jadi jangan salah jika hewan ini tidak sepopuler sekarang.

Itulah sebabnya makanan Lobster ini hanya diberikan pada budak dan narapidana saja. Dan pada masa itu juga Lobster digunakan sebagai pakan ternak dan hewan peliharaan, pupuk dan umpan untuk memancing ikan!
Tapi, nasib Lobster perlahan berubah setelah ditemukannya cara mengolah dan memasakan Lobster dengan benar. Ketika itu Lobster belum disajikan dalam keadaan utuh seperti sekarang, ia masih disamarkan.  Setelah diakui kelezatnya oleh banyak orang barulah hidangan Lobster ini ‘berani’ ditampilkan sebagai hidangan yang menggungah selera.
Dan memasuki tahun 1920-an pamor Lobster menanjak. Dimana pada saat itu. Lobster naik tingkat dari makanan kelas rendah menjadi makanan kelas atas bagi aristokrat.  
Setelah menjadi hidangan kalangan atas, pamor Lobster kembali memudar di tahun 1950-an. Hal ini dipengaruhi oleh depresi besar yang membuat masyarakat kesulitan secara ekonomi. Yang memaksa mereka  mencari bahan makanan yang banyak tersedia dan gratis yaitu: Lobster!

Namun rupanya era masa sulit itupun berakhir. Demikian juga pamor dari Lobster. Dimana Pamor makanan ini ikut naik menjadi makanan mahal kembali bahkan bertahan hingga kini.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: