Mengenal Lebih Dalam Penyakit Kanker Serviks Yang Menyerang Julia Perez Dan Cara Mendeteksi Dini Kanker Serviks
Deteksi
dini kanker serviks yang menyerang Julia Perez – Kita sudah tentu tahu penyakit
yang menyerang Julia Perez. Ya, Julia Perez terserang penyakit mematikan,
yakni: Kanker Serviks stadium IV. Walaupun kita mengetahui penyakit yang
menyerang penyanyi belah duren ini, tapi kebanyakan kita tidak mengetahui apa
sebenarnya penyakit kanker serviks ini? Bagaimana cara penularannya? Bagaimana
pencegahannya? Dan bagaimana deteksi dini untuk mengetahui kanker serviks yang
menyerang Jupe ini?
Mengenal Kanker Servik Yang
Menyerang Julia Perez:
Secara
awamnya, kanker serviks merupakan kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Dimana
leher rahim ini sendiri merupakan tempat pintu masuk menuju rahim dan Vag*na. Kanker
serviks hampir tidak menunjukkan tanda dan gejala saat berkembang biak,
sehingga banyak kaum wanita yang baru sadar mengidap kanker serviks pada
stadium lanjut.
Penyebab kanker serviks:
Penyebab
terbesar kanker serviks adalah Human Papilomma Virus (HPV). Dimana HPV adalah
sekumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki dan alat kelamin.
Sebenarnya ada banyak jenis HPV, ada yang berbahaya ada juga yang tidak
berbahaya bagi manusia. Tapi, ada beberapa HPV yang mengganggu sel-sel leher
rahim untuk berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu timbulnya kanker
di leher rahim.
HPV
lebih sering ditularkan melalui hubungan badan. Dan sangat jarang orang yang
belum pernah berhubungan badan terkena Human Papilomma Virus (HPV) sebagai
biang keladi munculnya kanker serviks.
Perjalanan penyakit HPV menjadi
kanker serviks:
Human
Papilomma Virus (HPV) ini kerjanya sangat lambat. Dimana virus ini membutuhkan
waktu 3 – 20 tahun untuk menjadi sebuah kanker. Maka tidak mengherankan
penyakit ini menyebabkan banyak wanita yang terlambat memeriksakan diri dan
akhirnya sekitar 80% wanita yang terdeteksi sudah dalam keadaan stadium lanjut.
Itulah sebabnya penyakit ini dijuluki sebagai pembunuh dalam kesenyapan. Hal ini
dikarenakan di stadium awal kanker serviks tidak menunjukkan gejala apapun.
Tanda dan Gejala Kanker Serviks:
Pada
stadium dini biasanya penderita tidak ada tanda apa pun. Memasuki tahap
selanjutnya ada muncul keputihan abnormal (kuning, berbau), perdarahan setelah
berhubungan badan, merasakan sakit di area tulang belakang, nyeri saat
berhubungan badan, pada tahap lanjut, nyeri saat buang air kecil.
Selain
itu muncul nyeri di kaki, mual, lemas, berat badan dan nafsu makan turun, dan
biasanya juga muncul pembesaran getah bening di leher dan ketiak.
Bagaimana caranya mendeteksi
kanker serviks:
Sebenarnya
screening untuk mengetahui kita terpapar virus HPV atau tidak tidaklah sukar.
Ada tiga cara yang dapat kita tempuh. Dimana ketiga cara ini memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
Jika
Anda memiliki dana terbatas, Anda dapat screening atau mendeteksi kanker
serviks dengan cara inspeksi vagi*a dengan asam asetat atau biasa dikenal
dengan tes IVA. Biasanya pemeriksaan bisa dilakukan oleh bidan yang sudah
terlatih. Biayanya murah malah ada yang mengratiskan di Puskesmas. Tapi,
tingkat akurasi pemeriksaan ini berkisar 80% saja.
Jika
keuangan Anda stabil, Anda dapat mencoba pemeriksaan pap smear yang umum
dilakukan oleh wanita yang ingin memeriksakan apakah ada kanker serviks atau
tidak di tubuhnya? Biasanya pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter dengan
mengusap mulut rahim dan sedikit leher rahim menggunakan sikat kecil dan halus.
Kemudian hasil usapan dipulas ke sediaan kaca objek. Kelebihannya metode ini
lebih akurat ketimbang tes IVA.
Jika
keuangan Anda baik dan malu atau takut memeriksakan diri untuk cek kanker
serviks dapat menggunakan metode pengambilan sampel cairan serviks sendiri. Metode
ini merupakan solusi untuk para wanita yang enggan melakukan deteksi dini di
rumah sakit. Cara kerja metode ini adalah mengambil sampel DNA HPV tanpa
menggunakan spekulum atau sikat yang bagi sebagian wanita sangat menyakitkan. Seperti
diketahui di atas, metode ini sangat nyaman karena tidak perlu memasukkan alat
di alat kelamin Anda, tapi Anda perlu mengocek kantong lebih dalam karena harga
pemeriksaan menggunakan metode ini berkisar Rp. 600 ribu rupiah.
Disarankan
bagi Anda, baik yang memilih deteksi dini menggunakan tes IVA, pap smear maupun
pengambilan sampel cairan serviks sendiri agar tiap tahun memeriksakan atau
melakukan screening setiap tahunnya.
Pencegahan HPV agar tidak tertular
kanker serviks:
Agar
tidak tertular HPV, sebaiknya untuk melakukan vaksinasi. Umur ideal untuk
melakukannya adalah 9-12 tahun. Tapi, vaksinasi HPV dapat diberikan kepada
wanita sampai usia 55 tahun. Dimana vaksinasi ini berfungsi untuk memicu
kekebalan tubun sehingga terlindung dari HPV.
Selain
itu, hindari bergonta-ganti pasangan. Baik itu istri maupun suami sebagai
pasangan kita. Karena laki-laki juga dapat menularkan HPV kepada pasangannya.
Memang benar, pria tidak bisa terkena HPV dikarenakan pria tidak memiliki
rahim, tapi virus HPV ini dapat menempel di kelamin pria. akibatnya muncul
semacam kutil di alat kelaminnya. Dan Virus HPV tersebut dapat menjangkiti
wanita yang berhubungan badan dengannya. Baca Juga: Nyeri Hebat, Julia Perez Tampil Prima Dipemotretan
Loading...