Cara Mudah Dan Terpercaya Dalam Mengatur Keuangan Keluarga Muda (Baru Menikah)
Cara
Mengatur Keuangan Keluarga Muda (Baru Menikah) – Bagaimana cara mengatur
keuangan bagi pasangan yang baru menikah? Apa saja yang mesti dipersiapkan agar
keuangan keluarga baru tetap stabil? Bagaimana cara memenuhi kebutuhan rumah
tangga bagi pasangan yang baru menikah? Itulah segelintir pertanyaan yang
muncul, terutama bagi pasangan yang baru saja selesai menikah.
Bagi
Anda pasangan yang baru membina rumah tangga pasti masih bingung bagaimana cara
mengatur keuangan keluarga. Minimnya pengalaman serta masih kaburnya apa yang
ingin dicapai kedepan, membuat banyak pasangan baru menikah bingung dalam
merencanakan masa depannya, terutama masah keuangannya.
Pada
kesempatan kali ini kami akan uraikan tentang jurus ampuh dalam mengatur
keuangan keluarga muda, yang kami rangkum dalam cara mudah dan terpercaya dalam
mengatur keuangan pasangan baru:
1. Bentuk rekening gabungan:
Ketika sudah
memutuskan untuk menikah sebaiknya masalah keuangan dikelola bersama, jangan
lagi beranggapan bahwa penghasilan adalah milik masing-masing, tapi milik
bersama. Jadi usahakan untuk membentuk rekening gabungan.
2. Mempersiapkan dana darurat:
Ini adalah hal yang
mesti Anda siapkan. Mengapa? Karena dalam kehidupan, kita tidak bisa menebak
apa yang akan terjadi kedepannya. Bisa jadi tahun ini kita masih aktif bekerja
tapi di tahun berikutnya kita diberhentikan dari pekerjaan. Bisa jadi kondisi
kita masih baik saat ini, tapi belum tentu di tahun-tahun berikutnya kondisi
kita baik, bisa jadi kita mengalami sakit yang tentu saja dapat menguras
pendapatan kita.
Oleh sebab itu, bagi
pasangan muda yang baru menikah persiapkanlah dana darurat. Tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan, misalnya: diberhentikan kerja, terjadi bencana, musibah sakit
maupun kecelakaan.
Lalu berapa kira-kira
dana yang diperlukan untuk menyiapkan dana darurat ini? Sebaiknya sisihkan
sebagian penghasilan untuk dana darurat hingga mencapai minimal tiga kali gaji
bulanan. Tapi, bila penghasilan Anda belum stabil, Anda memerlukan dana
cadangan yang lebih besar, misalnya enam kali pengeluaran rutin perbulan.
Untuk mengelola dana
darurat ini, sebaiknya disimpan di rekening sendiri. Dan jangan sekali-kali
menggunakan dana darurat ini jikalau tidak dalam keadaan darurat.
3. Mempersiapkan dana beli
rumah/tempat tinggal:
Setekah memiliki dana
darurat, langkah selanjutnya yang sebaiknya ditempuh keluarga muda adalah
mempersiapkan dana untuk membeli rumah atau apartemen.
Untuk membeli rumah
ini bukanlah perkara mudah. Perlu perencanaan yang matang. Jadi sebaiknya,
ketahui dahulu berapa pendapatan dan pengeluaran kita setiap bulannya, lalu
setelah itu baru kita bisa menentukan prioritas, rencana dan strategi keuangan
yang ingin dijalani.
Untuk membeli rumah
baru, kita harus merencanakan berapa harga rumah yang hendak dibeli dan dalam
jangka waktu berapa tahun. Misalnya kita hendak membeli rumah seharga 300 juta
dalam waktu dua tahun, maka yang harus kita lakukan adalah mencari tahu cara
untuk mendapatkan uang dp atau uang muka sebesar 90 juta dalam waktu dua tahun.
Cara yang bisa
ditempuh untuk mendapatkan uang muka sebesar 90 juta bisa dengan menabung dan
bisa juga dengan cara meminjam Kredit Tanpa Angunan (KTA). Jika kita memilih
cara kedua (KTA) kita harus mempertimbangkan cara membayar cicilan KTA dan KPR
(Kredit Pemilikan Rumah) sekaligus. Selain dua cara diatas kita juga bisa
meminjam uang dari tempat kita bekerja yang telah bekerjasama dengan Bank.
4. Mempersiapkan dana pendidikan
anak:
Saat memutuskan ingin
mempunyai anak, Anda dan istri harus mempersiapkan dana pendidikan anak.
Mengapa? Karena biaya pendidikan anak makin tahun makin meningkat biayanya
setiap tahunnya.
Untuk mempersiapkan
dana pendidikan anak, sebaiknya dimulai sejak dini bahkan kalau bisa sejak anak
dalam kandungan. Sebaiknya sisihkan sekitar 10-30% dari pendapatan kita untuk
tabungan pendidikan anak.
5. Menabung:
Banyak kalangan
berpikir bahwa menabung dilakukan setelah ada sisa uang. Padahal cara ini tidak
efektif sama sekali. Jadi, sebaiknya sisihkan dulu 10% dari penghasilan Anda
untuk ditabung, setelah itu baru sisa uangnya dipakai untuk keperluan yang
lain.
6. Ikut dalam asuransi:
Ini yang juga penting
dilakukan keluarga baru. Dengan menyisihkan sejumlah uang untuk mengikuti
asuransi, keuangan keluarga sedikit banyaknya akan terlindungi. Sebaiknya
pasangan baru mengikuti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
7. Buat laporan keuangan:
Dalam mengelola keuangan keluarga
sebaiknya buat catatan berapa pemasukan berapa pengeluaran. Sehingga nantinya
diakhir bulan kita dapat melakukan evaluasi. Karena, bisa jadi kita
mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak penting dari daftar pengeluaran.
Selain itu, apabila terjadi defisit anggaran, laporan keuangan ini akan
membantu kita mengindentifikasi apa yang menjadi penyebabnya. Baca Juga: Pentingnya Dana Pensiun Dan Cara Terbaik Mempersiapkan Dana Pensiun
Loading...