Strategi Jitu Memperoleh Keuntungan Saat Saham Sedang Crash

Pasar saham adalah tempat yang penuh tantangan sekaligus penuh peluang. Banyak orang terjun ke dunia saham dengan harapan memperoleh keuntungan besar. Tapi, pasar saham tidak selalu stabil, pasar saham bisa naik dan turun yang sangat ekstrem, bahkan hingga mengalami crash atau mengalami penurunan tajam dalam waktu singkat. Ketika saham mengalami penurunan yang tajam seringkali menjadi dilema bagi investor: apakah ini saat yang tepat untuk membeli saham atau justru waktu yang tepat untuk menjual saham?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita bahas dulu mengenai kondisi crash di pasar saham. Crash merupakan suatu kondisi dimana harga saham turun tajam dalam waktu singkat. Beberapa crash saham yang pernah terjadi dalam sejarah di dunia diantaranya adalah Black Monday pada tahun 1987, Dot-com Bubble pada tahun 2000, dan Financial Crisis tahun 2008. Dimana penyebab dari crash saham bisa sangat beragam, mulai dari ketidakstabilan ekonomi global, peristiwa politik yang signifikan, sampai ketakutan berlebihan atau panic selling dari para investor.

Bagi kebanyakan investor, momen crash di saham adalah kondisi yang penuh ketegangan dan ketakutan. Terlebih saat melihat portofolio yang nilainya turun drastis bisa membuat seseorang menjadi irasional. Maka tidak mengherankan banyak yang jatuh pada panic selling, yang artinya menjual saham secara terburu-buru dikarenakan ketakutan harganya jatuh lebih dalam dan mencegah kerugian lebih lanjut. Tapi, bagi investor yang lain, kondisi crash pada saham justru menjadi kesempatan membeli saham di harga murah, dengan harapan nilainya akan pulih dan bahkan meningkat di masa depan. Baca Juga: Enam Cara Memilih Saham Yang Memiliki Pertumbuhan (Growth) Yang Bagus!

Untuk menentukan apa tindakan yang mesti dilakukan saat saham lagi dikondisi crash, berikut beberapa pertimbangan yang bisa membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik:

Pertama: Cek kondisi fundamental perusahaan

Dalam membeli saham selalu diingatkan bahwa perhatikan atau cek terlebih dahulu fundamental perusahaan. Bila perusahaan tersebut memiliki fundamental yang kuat, seperti pertumbuhan pendapatan yang stabil, manajem yang kompeten, dan produk memiliki permintaan yang tinggi, maka momen crash pada saham justru menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga terdiskon. Hal ini dikarenakan, perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat, lambat laun akan mampu pulih dan bahkan tumbuh lebih kuat setelah krisis.



Tapi, bila perusahaan yang sahamnya Anda pegang memiliki fundamental yang lemah, maka crash ini dapat menjadi sinyal bahwa nilainya akan terus turun. Dalam kasus ini, menjual saham bisa dijadikan opsi terbaik untuk meminimalkan kerugian.

Kedua: Belajar dari sejarah pemulihan pasar saham

Tidak sekali dua kali pasar saham mengalami guncangan. Tapi fakta menariknya adalah bahwa pasar saham selalu berhasil pulih dengan sangat baik. Walaupun proses pemulihannya dapat memakan waktu beberapa bulan atau tahun. Tentu saja bagi investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang, crash dapat menjadi kesempatan untuk membeli saham. Tapi, bagi mereka yang memiliki target jangka pendek, crash dapat menjadi alasan untuk menjual saham dan menghindari kerugian lebih lanjut.

Ketiga: Likuiditas keuangan

Di poin terkahir, aspek likuiditas juga harus menjadi pertimbangan. Jika Anda memiliki dana darurat yang cukup dan tidak membutuhkan uang tunai dalam waktu dekat, maka menahan atau bahkan membeli saham lebih banyak saat saham mengalami crash adalah pilihan yang bijak. Namun, bila keuangan Anda terbatas dan Anda lagi sedang memerlukan dana dalam waktu dekat, maka keputusan untuk menjual saham saat crash adalah keputusan yang tepat.

Sekedar mengingatkan bahwa banyak investor terkenal justru meraih sukses saat pasar saham mengalami crash. Misalnya saja lengenda pasar saham, Warren Buffett yang terkenal dengan strategi “Fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful,” yang artinya kurang lebih “Takutlah ketika orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain takut”. Warren Buffett berpendapat bahwa crash adalah kesempatan emas yang jarang sekali terjadi untuk membeli saham berkualitas tinggi dengan harga yang terdiskon.

Untuk menghadapi pasar saham yang sedang crash, sebaiknya kita sebagai investor tetap tenang atau jangan panik, selalu lakukan analisis fundamental, diversifikasi portofolio, dan miliki rencana investasi jangka panjang. Baca Juga: 7 Tips Tenang Ketika Pasar Saham Sedang Bergejolak Untuk Mendapatkan Keuntungan Berlipat

Loading...

Subscribe to receive free email updates: