Menyibak Rahasia Dari Penampilan Presiden Soekarno

Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 tahun tidak bisa dilepaskan dari sosok proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Selain dikenal  sebagai orator ulung, Soekarno juga terkenal akan gaya busananya yang ‘khas’. Sampai-sampai seorang professor sejarah di University of Michigan (Rudolf) menyebut gaya berbusana Presiden pertama Republik Indonesia ini sebagai Indonesian dandy.
Presiden Soekarno biasanya tampil dengan seragam yang ia rancang sendiri, yang mana seragam itu memadukan antara seragam pejuang sipil dan seragam militer. Selain seragam, soekarno juga teliti dalam pemilihan dasi, warna rambut sampai bahan pakaian yang digunakan. Tapi, diantara penampilannya tersebut, Presiden Soekarno sangat ‘terkenal’ dengan Peci hitam dan tongkat kebesarannya.


Peci hitam dikenakan Presiden Soekarno sebagai simbol persatuan Indonesia yang mana hal ini pernah ia katakan ketika bertemu dengan sahabatnya yang merupakan Perdana Menteri Fidel Castro, “Anda tahu Tuan, inilah yang menyatukan Indonesia,” katanya sambil memperlihatkan pecinya. Tapi, jika diperhatikan dengan seksama kita akan melihat letak peci yang dikenakan Presiden Soekarno selalu miring, konon ini dilakukan Presiden Soekarno untuk menutupi luka di keningnya.
Sedangkan tongkat komando yang selalu menemaninya disetiap kesempatan adalah simbol Presiden Soekarno sebagai pemimpin dari sebuah negara besar. Tapi, walaupun begitu, banyak yang menyakini tongkat Soekarno tersebut mempunyai kekuatan magis. Yang mana tongkat yang selalu terkempit diantara lengan kiri dan tubuhnya itu dinyakini memiliki kekuatan untuk melindungi Presiden Soekarno dari bentuk ancaman bahaya.
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia ini pernah 7 kali hendak dibunuh, tapi selalu saja selamat. Diantara usaha pembunuhan itu yang paling terkenal adalah usaha pembunuhan saat sholat Idul Adha tahun 1962. Dimana pada saat itu, Presiden Soekarno ditembak dari jarak dekat. Dimana jarak tembak itu berkisar 5 meter! Selain jarak yang dekat, pembunuhan yang seharusnya berhasil itu juga menggunakan orang yang terlatih menembak. Kalau secara rasional ‘seharusnya’ Presiden Soekarno tertembak pada saat itu, tapi pada kenyataannya tidak. Presiden Soekarno selamat dari usaha pembunuhan itu. Selidik punya selidik, ternyata sang pelaku mengaku bingung, sebab saat membidik Presiden, tiba-tiba tubuh Soekarno dilihatnya menjadi lima hingga tembakannya meleset.

Lalu apa tanggapan Soekarno terhadap pandangan kesaktian tongkatnya tersebut? Presiden Soekarno membantah tongkatnya sakti. Ia mengatakan tongkat tersebut merupakan tongkat biasa yang tidak memiliki kekuatan magis padanya. 
Loading...

Subscribe to receive free email updates: