Seram! Upacara Ma'nene Di Toraja Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding
Anda
pernah melihat jenazah berganti pakaian? Jika belum, maka anda patut
mengunjungi Desa Pangngala, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara. Di desa ini
umumnya setiap 3-5 tahun sekali jenazah akan berganti pakaian. Tapi, bukan
jenazah yang tak bernyawa ini yang mengganti pakaian melainkan keluarga jenazah
yang menggantikannya.
Kebiasaan
mengganti atau bersalin pakaian di masyarakat Toraja Utara ini biasa disebut
sebagai upacara Ma’nene. Upacara unik plus menyeramkan bagi sebagian orang ini
biasanya digelar sebelum musim tanam dimulai atau sesudah memotong padi, yang
mana nantinya dari hasil panen tadi akan digunakan dalam prosesi tersebut. Dimana
biasanya proses mengganti jenazah tersebut berlangsung kurang lebih 30 menit.
Pada
umumnya jenazah-jenazah yang hendak diganti bajunya di simpan dalam patane atau
sebuah rumah khusus tempat peti mayat dan ada juga yang disimpan di dalam liang
di sebuah tebing batu yang berlubang. Dimana pemisahan dua tempat ini terkait
dengan status sosialnya. Jika pada patene dikhususkan untuk rakyat jelata maka
untuk liang dikhusukan untuk bangsawan.
Sebelum
mengganti pakaian jenazah, biasanya upacara Ma’nene ini diawali dengan doa-doa
secara kristiani. Setelah itu baru para pemuda membuka pintu patane (jika
jenazah di tempatkan di patene) dan mengangkat keluar jenazah satu persatu peti
jenazah di dalamnya. Tidak lama kemudian akan terdengar suara riuh dikarenakan
suara pengungkit yang membuka paku-paku peti jenazah.
Setelah
terbuka akan tampak wajah-wajah jenazah, ada yang masih bersih dan ada juga
yang tampak menyeramkan dikarenakan penampakan rayap maupun belatung di tubuh
jenazah.
Tanpa
menunggu lama, jenazah-jenazah tadi akan diangkat dan dijemur di bawah terik
matahari. Nah, pada kesempatan selanjutnya inilah upacara mengganti pakaian
mayat dilakukan. Dimana keluarga akan secara hati-hati mengganti pakaian orang terkasih
yang telah tiada ini. Berbagai ekspresi akan ditunjukkan pada moment ini. Dan
biasanya keluarga akan mengajak bicara jenazah yang telah meninggal ini
layaknya orang yang masih hidup.
Dirasa
telah bersih jenazah satu persatu akan dimasukkan kembali ke dalam peti
jenazah. Lalu, peti kembali dipaku. Dan pada akhirnya jenazah akan dikembalikan
ditempat peristirahatannya kembali. Tempat peristirahatan yang abadi.
Loading...