Mengatasi Tungau
Tengah
malam gue terbangun! Bukan karena gue pengen pipis, bukan pula karena gue
pengen sholat Tahajud (Sholat lima waktu aja sering keteteran!), tapi gue
bangun karena merasakan sesuatu yang gatal men’gerayang’i badan gue!
Gue
nyakin ini bukan ulah si Nyamuk, karena gue hafal banget gimana rasanya
gigitan si Nyamuk. Kalau nyamuk itu
menggigit itu pakai perasaan, pelan tapi enak! Gatal tapi nikmat, hehe…
Maka dengan kantukan yang superdasyat, gue
buka baju gue untuk melihat apakah gerangan yang berhasil menodai tubuh sintal
gue! Ternyata, di balik baju gue, ada sesosok makhluk ‘halus’ menempel di sana.
Ya, makhluk halus itu adalah… TUNGAU!*Kaget.
Bagi
kalian yang penasaran akan penampakan tungau, bisa lihat di google. Gue malas
jepret si Tungau ini karena ukurannya superduper kecil banget, dan tungaunya lagi bugil alias tanpa selehai
benangpun membalut tubuhnya!
Ternyata
tungau ini, gak hanya satu tapi ada puluhan jumlahnya. Karena geli, gue
putuskan untuk mandi wajib malam itu juga! Selesai mandi, gue langsung menuju
lemari untuk mengambil baju, alangkah kagetnya gue, ternyata banyak tungau
berdansa disana! Pantas saja selama ini, setiap tengah malam, gue merasa
geli-geli gimana gitu? Ternyata itu kerjaan Tungau, dasarrr…belum apa-apa,
sudah berani nyolek-nyolek gue, emang gue cowok apaaan*Melambai*
Belum
selesai kekesalan gue, pas mau nyisir rambut, tiba-tiba mata gue terkesilap!
Ada tungau lagi yang nangkring di ujung sisir gue. Dengan pose menggodanya, dia
bilang, “Hai…”
Gue
gak memperdulikan senyum manisnya, langsung gue ambil sisir berwarna orange
tersebut dan melemparkannya secara serampangan keluar dari jendela! Dengan
amarah yang memuncak, gue ambil semprotan pembasmi nyamuk, lalu dengan
biadabnya gue semprot kelemari, ranjang dan keseluruh ruangan!
Puas
akan aksi heroic itu, gue tertawa nyaring, “Haha…rasain loe!”
Tapi
beberapa menit kemudian, tiba-tiba gue sesak nafas, udara di ruangan penuh
dengan aroma obat nyamuk. Karena gak tahan, gue langsung keluar kamar.
Satu
jam berlalu, tapi aroma obat nyamuknya gak juga hilang-hilang, padahal jam
sudah menunjukkan pukul tiga dinihari! Asli ngantuk banget. Tiba-tiba sebuah
suara tertangkap telinga gue, “Tidur, dulu, ahhh…”
Sebuah
suara yang ternyata berasal dari tungau yang nempel di sisir gue tadi. Dengan
nakalnya, diposisikan badannya selonjoran
diatas rumput yang bergoyang, “Ahh, enaknya tidur malam ini, angin berhembus
sepoi-sepoi, huammm….” Oloknya pada diri gue.
Dengan
kasar, gue cabut rumput tempatnya tidur! Kembali gue denger suara tungau
bicara, “Ngapain, bang? Saya ada di sini loh?” katanya menghentikan kepak
sayapnya menuju tissue basah di depan gue.
Gue
ambil kasa itu secara serampangan, lalu gue remas kuat-kuat. Ternyata suara
tungau itu kembali bergema, “Kesal, bang? Haha… saya ada di sini loh? Katanya
mengejek lagi.
Gue
jengkel setengah mati, ketika melihat tungau itu masih hidup dan nempel di tali
jemuran gue. Dengan sekuat tenaga gue teriak nyaring, “Arrggghhhh….”
Loading...