Sejarah Terciptanya Sepatu Hak Tinggi (High Heel)

Sepatu hak tinggi atau biasa disebut juga dengan high heel sangat umum dipakai wanita masa kini. Dimana dengan pemakaian sepatu hak tinggi ini, seorang wanita dapat terlihat lebih ‘tinggi’ dari ukuran sebenarnya, sehingga membuatnya terlihat lebih menawan dan elegan.
Lalu, bagaimana awal terciptanya sepatu hak tinggi ini? Dan bagaimana ceritanya sepatu berhak tinggi ini dapat populer di seluruh dunia? Berikut awal cerita penciptaan sepatu berhak tinggi dan menjadi sepatu yang populer dikalangan wanita di tingkat dunia:
Awal penciptaan sepatu high heel ini sudah muncul sejak 3500 SM di Mesir Kuno. Hal ini dibuktikan dengan penemuan lukisan dinding yang menggambarkan alas kaki dengan sol tebal dan tinggi yang dikenakan saat masyarakat merayakan suatu upacara. Selain itu, para jagal juga mengenakan sepatu berhak tinggi ini, dimana sepatu model ini dipakai agar mudah berjalan di genangan darah binatang yang disembelih.

Untuk menghindari cipratan lumpur, di Roma pada abad pertengahan muncul alas kaki yang solnya terbuat dari kayu yang mana sepatu model ini dipasang di bawah sepatu laki-laki dan perempuan.

Lain di Roma, lain di Turki. Jika di Roma sepatu hak tinggi ini dipakai laki-laki maupun perempuan. Maka, di Turki pemakaian sepatu berhak tinggi ini lebih dikhususkan ke perempuan. Di Turki pembuatan sepatu berhak tinggi yang bernama chopines ini begitu populer di Eropa. Mengenai tinggi sepatu ini sangat spektakuler yakni sekitar 20-21 cm bahkan bisa mencapai 76,2 cm. Dengan tinggi sepatu tersebut, pemakaian sepatu berhak tinggi ini sampai memerlukan pelayan untuk membantu memakaikannya.

Perkembangan sepatu hak tinggi terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman, sampai akhirnya mengalami perubahan seperti sepatu hak tinggi seperti yang populer sekarang ini. Catherine de’Medici adalah pencetus sepatu berhak tinggi dengan meninggikan bagian tumit dibandingkan bagian jari kaki. Apakah wanita ini perancang sepatu pada saat itu? Bukan. Ia adalah seorang perempuan Italia yang bertubuh kecil dan pendek yang ingin menutupi ‘kekurangannya’ sewaktu bertunangan dengan Raja Prancis hendry II.
Loading...

Subscribe to receive free email updates: