Awas! Anak-anak Juga Bisa Terkena Kencing Manis
Selama
ini banyak orang berpikir jika kencing manis atau biasa disebut diabetes
melitus hanya diidap oleh orang dewasa saja. Padahal kenyataannya, kencing
manis bisa juga di idap anak-anak. Dimana tren terbaru, diabetes pada anak
semakin sering ditemukan.
Berdasarkan
kelompoknya kencing manis atau diabetes melitus terbagi menjadi empat kelompok:
dibetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, diabetes melitus gestasional
dan DM tipe lain. Pada orang dewasa biasanya banyak terkena diabetes melitus
tipe 2 sedangkan pada ibu hamil biasanya terkena diabetes melitus gestasional
dan pada anak-anak lebih sering terkena diabetes melitus tipe 1.
Anak-anak
yang terkena diabetes melitus tipe 1 memiliki masalah pada hormon insulin tidak
diproduksi lagi karena pankreas yang merupakan pabrik insulin ditubuh rusak
secara permanen sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan apabila
glukosa tidak masuk dalam sel maka tidak akan ada energi yang diperlukan tubuh
untuk berbagai aktivitas.
Untuk
memenuhi kebutuhan energi, maka tubuh akan berkompensasi menggunakan otot dan
lemak sebagai sumber energi. Tapi, pembakaran kedua sumber energi tersebut akan
menghasilkan produk sampingan yang disebut badan keton. Jika badan keton
terakumulasi dalam darah, akan menyebabkan darah menjadi asam lalu timbul
keracunan keton yang biasa disebut ketoasidosis. Jika tidak tertangani dengan
baik ketoasidosis akan bisa menyebabkan kematian pada anak-anak.
Lalu,
apa gejala yang muncul pada anak-anak yang menderita kencing manis? Untuk gejala
kencing manis pada anak-anak tidaklah jauh berbeda dengan orang dewasa dimana
gejala tersebut meliputi: sering kencing, cepat merasa haus, cepat lapar, dan berat
badan turun. Sementara penyebab dari kencing manis pada anak-anak biasanya karena
faktor keturunan dan bisa juga faktor lain yang sampai saat ini belum diketahui
dengan jelas.
Sedangkan
untuk pengobatan pada anak yang menderita kencing manis tipe 1 adalah
memberikan pasokan insulin terus menerus sepanjang hidupnya (tergantung insulin)yang
didapatkan melalui suntikan berkala, menjalani diet seimbang. Kebutuhan kalori per
hari harus dihitung dengan memperhatikan berat badan, tinggi badan, usia, jenis
kelamin, serta data kecukupan kalori yang dibutuhkan, lalu menjaga agar kadar
glukosa darah harus selalu dijaga berada dalam batas nilai yang normal atau
mendekati normal.
Loading...